081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Rakernas Kemenag 2023, Gus Men Minta Jajarannya Ikut Cegah Terjadinya Politisasi Agama

KAB.PEKALONGAN,– Menyongsong tahun politik, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar seluruh jajarannya ikut berupaya mencegah politisasi agama di rumah ibadah dan lingkungan masyarakat. Menjadi tugas ASN Kemenag untuk memastikan kerukunan umat tetap terjaga baik di tahun politik. Pesan tersebut ditegaskan Menag saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun 2023 di Surabaya. Turut hadir Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dan Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno. Rakernas juga diikuti seluruh jajaran eselon I dan II, pusat dan daerah. Hadir juga para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Hadir juga secara daring melalui sambungan Aplikasi Zoom Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan beserta jajarannya seperti Kasubbag TU, para Kasi, Penyelenggara, Kepala Madrasah Negeri dan Kepala KUA Kecamatan se Kabupaten Pekalongan “Untuk itu, saya deklarasikan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama,” tegas Gus Men, panggilan akrabnya, di Surabaya, Sabtu (04/02/2023). Selain itu, lanjut Gus Men, seluruh jajaran Kemenag juga harus dapat memberikan respons cepat, jelas, detail, serta tepat atas semua isu dan masalah keagamaan yang terjadi di tengah masyarakat. “Respons cepat dari kita sangat penting, selain dapat menenangkan publik, juga merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat,” pesannya. “Jajaran Kemenag harus terlibat secara intensif dalam upaya menjernihkan setiap isu krusial di masyarakat, melalui penjelasan yang efektif dan edukatif, baik secara langsung maupun melalui konten publikasi di media konvensional maupun digital,” sambungnya. Hilangkan Praktik Korupsi Pada kesempatan yang sama, Gus Men juga mengingatkan jajarannya untuk tidak melakukan praktik korupsi dalam semua proses penyelenggaran program Kemenag. “Saya minta kita semua berkomitmen untuk hilangkan praktik korupsi di Kemenag. Jangan ada fraud dalam pengadaan barang/jasa. Jangan ada praktek transaksional dalam promosi, rotasi, dan mutasi jabatan,” tegasnya. “Pimpinan Satker agar membuat surat edaran larangan praktik koruptif di lingkungan kerja maupun lembaga pendidikan. Upaya menghilangkan praktik korupsi, bahkan harus dimulai dari hal sederhana. Misalnya, tidak menitip absen, tidak mencontek dalam ujian bagi siswa dan mahasiswa, tidak menerima atau memberi gratifikasi, dan lainnya,” sambung Menag. Ditegaskan Menag, turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2022, dari 38 menjadi 34, harus menjadi perhatian bersama. Semua jajaran Kemenag harus ikut berkontribusi dalam praktik baik birokrasi sehingga budaya korupsi semakin terkikis, dan hilang. Percepat SPBE Berkenaan dengan transformasi digital, Gus Men minta agar dilakukan percepatan implementasi. Kebijakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan Satu Data harus ditingkatkan kualitas implementasinya. “Sehingga, pelayanan prima pemerintah, khususnya Kemenag, dapat segera dirasakan masyarakat,” pintanya. Menag mencontohkan, target sertifikasi halal hinga mencapai 10 juta pada 2024 bukanlah hal mudah. Sehingga, perlu upaya luar biasa saja. Dan, digitalisasi layanan sertifikasi halal menjadi kunci. “BPJPH agar fokus. Kerahkan sumber daya pada upaya digitalisasi dan percepatan pencapaian target ini. Sementara ini batasi perjalanan luar negeri, dan pastikan pelaku UMK terafirmasi oleh Sehati,” lanjutnya. “Saya minta setidaknya per bulan ada pergerakan minimal 100 ribu proses sertifikasi halal. Ini coba dipikirkan caranya. Saya mendorong agar setiap produk makanan di kantin-kantin madrasah, PTKIN, kantor, dan lainnya bersertifikat halal,” pungkasnya. (julian/MTb/bd)
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content