Wonogiri – Musibah alam banjir dan tanah longsor akibat hujan deras berjam-jam yang terjadi di 14 kecamatan Kabupaten Wonogiri, minggu kemarin menggerakkan relawan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonogiri ikut terjun langsung ke daerah yang terkena bencana untuk memberikan bantuan sekaligus bahu membahu membantu warga.
Tak kurang 23 relawan dari MAN Wonogiri, Sabtu (2/12) kemarin ikut kerja bakti di daerah terparah tedampak bencana alam yaitu di desa Dlepih Tirtomoyo, selain itu juga menyalurkan logistik yang di himpun dari keluarga besar MAN Wonogiri meliputin beras, pakaian pantas pakai, mie instan, biskuit, lauk kering dan juga buku tulis.
Para peserta didik dari MAN Wonogiri bergabung dan membaur dengan Warga, personel polisi, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), search and rescue (SAR), sukarelawan, dan unsur lainnya bahu membahu meringankan saudaranya yang terkena musibah.
Sebaran bencana meliputi banjir di Minggarharjo dan Malangan, Kecamatan Eromoko; banjir di Jati Sawit, Desa Pucanganom, Giritontro; banjir akibat luapan Sungai Pakem, Giriwoyo; longsor di Kelurahan Giripurwo, Gunung Belah, dan Gondang Legi, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri; longsor di Desa Bero, Manyaran; longsor di Dawuhan, Desa Hargorejo dan banjir di Ngarjosari, Tirtomoyo.
Selain itu terjadi banjir di Bulurejo dan Kulurejo, Nguntoronadi; longsor di Purwoharjo dan Ngambarsari, Karangtengah; longsor di Sukomangu, Purwantoro; banjir di sejumlah desa di Pracimantoro; banjir di Balepanjang, Baturetno; pohon tumbang menimpa rumah di Pare, Selogiri; longsor di Padarangin, Desa Slogohimo, Kecamatan Slogohimo; dan longsor di Kebyuk, Sidoharjo.
Menurut Kepala MAN Wonogiri, H. Nuri Hartono kegiatan peduli bencana merupakan bentuk kepeduliaan para dewan guru dan siswa. Pihaknya mengaku merasa terharu sekaligus bangga.
Para guru madrasah merasa tergugah dan mengadakan gerakan peduli bencana. Terlebih kepada para siswa, mereka yang masih anak-anak sudah punya rasa empati yang tinggi untuk meringankan penderitaan saudara-saudaranya yang terkena musibah, dengan mengumpulkan bantuan dan terjun langsung ke daerah.
Ditegaskan pula bahwa kegiatan MAN Wonogiri peduli korban bencana merupakan salah satu cermin tujuan pendidikan madrasah, yakni menciptakan generasi bangsa yang berkarakter. Dijelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil pengumpulan selama tiga hari. Pengumpulan dilaksanakan oleh para guru beserta siswa secara bahu-membahu melalui organisasi kepramukaan dan OSIS. (Mursyid_Heri/Wul)