Dalam wawancaranya dengan tim Humas Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Rohmani, Pengurus TPQ Adz Dzikro, Comal, Kab. Pemalang, Provinsi Jawa Tengah menyampaikan beberapa pesan dan harapannya saat ditemui pada Pemeriksaan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada Madin, TPQ dan Pondok Pesantren di Kanwil Kemenag Prov. Jateng hari ini, Rabu, 22/6.
“Harapannya semua madin memang harus dibantu, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Namun demikian kami mohon agar pemberkasan dipermudah, karena kami datang dari jauh-jauh, sehingga kalau sudah sampai disini dan pemberkasan ditolak, maka kami akan sangat menyesal sekali,” ucap Rohmani.
Kehadiran Rohmani dan puluhan pengurus LPQ lainnya hari ini adalah dalam rangka pemberkasan/ verifikasi data untuk pencairan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) LPQ di Kanwil Kemenag Prov. Jateng. “BOP ini sudah pernah berjalan sekali tetapi dulu prosesnya langsung dari Kemenag pusat,” jelas Rohmani.
Untuk pencairan BOP ini berlangsung setiap tahun sekali, tetapi pengajuannya menunggu informasi dari Kemeng. Caranya adalah dengan upload data di aplikasi SIMBA (Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren) tiap semester, sehingga harus rutin dan tepantau. Sebab jika sekali saja terlewat, maka data tidak terpenuhi sehingga akan kehilangan kesempatan sebagai penerima bantuan BOP.
“Besarannya untuk kami selaku guru ngaji, cukup besar, sekitar 15 juta per LPQ,” jelasnya.
Kembali Rohmani menyampaikan, kedepan dimohonkan untuk mempermudah pemberkasan. Karena meskipun lembaga mereka sudah masuk daftar yang diundang untuk dapat segera dicairkan BOP nya, tetapi bisa juga pemberkasan ini ditolak. “Ini yang membuat kami akan sangat kecewa,” ucapnya.
“Karena untuk hadir disini kami sudah banyak mengeluarkan anggaran, baik makan, transportasi, supir, bahan bakar dan lain-lainnya. Jadi mohon diperingan saja untuk verifikasi bagi kami guru-guru ngaji,” pesannya.(Sua/Rf)