Rukyatul Hilal Penetapan 1 Syawal 1445 H di Titik Pengamatan UIN Walisongo Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Musta”in Ahmad bersama Kepala Bidang Urusan Agama Islam, Zainal Fatah, dan Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Nizar Ali serta pelbagai utusan diantaranya dari Biro Kesra Setda Prov. Jateng, MUI Jawa Tengah, Pengadilan Tinggi Agama Semarang, Pengadilan Agama Semarang, PWNU Jateng dan PW Muhammadiyah Jateng, DPW LDII Jateng, dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah, Selasa (9/04/2024).

Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar Ali menyampaikan rukyatul hilal sebagai bagian dari prosesi penetapan Isbat 1 Syawal 1445H.

“Pelaksanaan Rukyatul Hilal kali ini digunakan untuk menentukan dan memastikam 1 Syawal 1445 H. Dengan hisab sesungguhnya pemerintah sedang memastikan penguatan akan posisi hilal,” jelasnya

Nizar berharap hari ini tim bisa melihat hilal, karena hitungan tinggi hilal sudah diatas 5 derajat.

Senada dengan Rektor UIN, Kakanwil melihat perbedaan menjadi fenomena yang menarik. Organisasi dan entitas yang memiliki ahli mampu menyampaikan pandangan. Bedanya, pandangan pemerintah memiliki kewenangan untuk dijadikan ketentuan.

“Sidang Isbat menjadi peganggan masyarakat kita. Pelaksanaan ritual keagamaan dengaan wajah moderat dimana toleransi menjadikan perbedaan bisa kita jalani dengan kondisi yang rukun dan aman,” ucap Kakanwil.

Pantauan hilal dilaksanakan di sejumlah lokasi secara nasional dan 17 titik diantaranya dari Jawa Tengah yaitu Kota Semarang, Rembang, Purworejo, Batang, Kebumen, Cilacap, Jepara, Pemalang, Kota Tegal, Kab. Pekalongan, Kendal, Pati, Banyumas, Demak, Kota Pekalongan, Kab. Sukoharjo, dan Kudus. Hasil pemantauan rukyatul hilal ini selanjutnya akan dilaporkan ke Kementerian Agama (Kemenag) RI. Kemudian penetapan awal Ramadan 2024 akan menunggu sidang isbat yang akan digelar malam itu juga.

Ahli Falak dari UIN Walisongo, Slamet Hambali memaparkan jika 1 Syawal 1445 H adalah esok hari perhitungannya saat pemantauan hilal.

“Matahari terbenam pada pukul 17.41 WIB pada ketinggian 5 derajat dengan Elongasi geosentrik lebih dari 9 derajat. HIlal cahaya 0.59% lebih,” jelas Slamet Hambali.(Sua)