081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Sejarah bukan Pepesan, Bukan untuk Dilupakan

Slawi – Di tengah kontroversi pemutaran Film Penghianatan G 30 S PKI, MTs Negeri Slawi Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Danramil 14/ Slawi, menggelar kegiatan nonton bareng film tersebut yang dipusatkan di 2 lantai masjid komplek madrasah. Sabtu (07/10).

Tim Jurnalistik MTs Negeri Slawi berkesempatan mewawancarai Kapten Arh. Asep Koswara selaku Danramil 14/Slawi, yang didampingi Sertu Suhendri (Babinsa Slawi kulon), Serda Rizal Fauzan (Babinsa Kudaile), dan Serda Nur Zaenuri (Babinsa Dukuhwringin).

“Hampir semua sekolah, baik menengah pertama maupun menengah atas di Kecamatan Slawi sudah kita putar semua. Termasuk di desa-desa, di kelurahan-kelurahan binaan kami, itu sampai tingkat Babinsa, tingkat RT kita sudah putar,” tegas Asep Koswara.

Pentingnya generasi muda untuk mengenal sejarah kelam bangsa ini merupakan salah satu tujuan digelarnya nobar ini, agar ke depannya tidak terjadi lagi di Negara Kesatuan Republik Indonesia Ini.

“Saya juga bukan pelaku, tapi saya bagian dari generasi penerus, termasuk bapak-bapak yang disamping saya ini. Termasuk adik-adik semuanya harus mengetahui. Karena ini bukan pepesan ya, artinya ini betul-betul sejarah kelam. Sehingga harapannya tidak terjadi kembali di negara kita,” tandasnya.

Ditemui terpisah, Kepala MTs Negeri Slawi, Mohammad Suaedi mengapresiasi kepada jajarannya atas terselenggaranya kegiatan nonton bersama ini.

“Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dan koordinasi antar wakil kepala, sehingga kegiatan ini bisa berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah dirancang jauh-jauh hari. Semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini, bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda terutama siswa-siswi MTs Negeri Slawi” ucap Suaedi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (09/10).

Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, memerintahkan kepada segenap jajarannya untuk memutarkan kembali Film Penghianatan G30S/ PKI. Tujuannya agar peristiwa kudeta kelompok komunisme tidak terulang lagi di masa yang akan datang. (akb-za/gt)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content