Kota Magelang – Mengoptimalkan perannya dalam memahamkan moderasi beragama bagi masyarakat, Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kankemenag Kota Magelang berikan sosialisasi dan edukasi. Hal ini dilakukan oleh para PAIF diberbagai kelurahan dalam kegiatan sosialisasi penguatan kampung religi se-Kota Magelang.
Ketika pencanangan 91 Kampung religi dipendopo Pengabdian lalu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz berkeinginan agar warga dapat menjalankan agama lebih baik dan mempunyai toleransi yang tinggi sehingga akan terwujud kerukunan dan kondusifitas dalam masyarakat.
Walikota juga mengajak agar masyarakat Kota Magelang menjadikan pencanangan Kampung Religi menjadi momentum untuk terus berbuat kebaikan. Kebaikan yang diharapkan adalah kebaikan bersama-sama atau kebaikan sosial. Disamping itu Ia menghimbau warganya untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap sekitarnya.
“Dengan kebaikan sosial ini, insyaallah Kota Magelang semakin lama semakin baik,” katanya Senin, (5/12)
Bekerjasama dengan Kementerian Agama, Pemerintah Kota Magelang mengembangkan program kampung religi untuk mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beradab, toleran berlandaskan iman dan taqwa.
Sebagai tindaklanjutnya, Kementerian Agama Kota Magelang menugaskan PAIF-nya untuk berikan edukasi guna percepatan implementasinya, dengan tujuan untuk menguatkan kesadaran akan sikap toleransi dan kerukunan dalam masyarakat. Sejak 29 November kemaren, 4 PAIF telah melakukan tugasnya sesuai yang dijadwalkan oleh Camat setempat.
Sri Marjanah melakukan sosialisasi di Kelurahan Magelang, Shanti Maharanti di Kelurahan Kramat Utara, Karomah di Kelurahan Cacaban, sedangkan Titik Soeprapti di Kelurahan Tidar Selatan. Meraka berikan pencerahan kepada warga mengenai pentingnya perilaku moderat dalam bergama sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tumbuh kuat hingga dilingkungan masyarakat terkcil.
Ditemui pasca menjadi narasumber di Kelurahan Kramat Utara, Ketua Pokjaluh Kemenag Kota Magelang menyampaikan bahwa setiap penyuluh agama merupakan agen moderasi beragama, oleh karena itu beserta reken-rekan sejawatnya berkomitmen mendukung semaksimal mungkin program yang diluncurkan pemerintah kota.
“Kami tidak hanya sebatas berikan pemahaman mengenai moderasi beragama saja, tapi kami berikan pula kiat-kiat untuk mengimplementasikannya. Kita berharap perilaku moderat dalam menjalankan agamanya lambat laun menjadi budaya, sehingga generasi yang akan datang lebih konkrit dalam perannya merawat kerukunan umat, nasionalisme, dan NKRI,” ujar Shanti Maharanti. (Shanti/Hari/rf).