081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Serap Aspirasi Tokoh Agama di Kudus Jilid 2, Berikan Solusi Ekonomi Warga Kuatkan Literasi Bermedia

Picture of Team Humas Jateng

Team Humas Jateng

Kudus (humas) – Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar kegiatan Serap Aspirasi Tokoh Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan Mitra Kementerian Agama Angkatan III pada Kamis (17/7/2025) di Balai Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Jateng Imam Buchori, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kudus Suhadi, Kepala Desa Karangbener, serta tokoh agama dan perwakilan lembaga sosial keagamaan dari desa-desa se-Kecamatan Bae.

Dalam sambutannya, Abdul Wachid menyampaikan apresiasi atas perkembangan Kabupaten Kudus dalam berbagai sektor.
“Secara keagamaan, pertanian, dan ekonomi, insyaAllah Kudus ini sudah selesai,” ujar Wachid

Ia menekankan bahwa Kudus memiliki warisan tokoh besar yang menjadi panutan dalam bidang-bidang tersebut. “Sunan Muria dikenal sebagai ahli pertanian, sementara Sunan Kudus menjadi cerminan penggerak ekonomi yang sukses,” tambahnya.

Namun demikian, ia menyoroti bahwa masih ada pekerjaan rumah terutama terkait pengentasan kemiskinan.

“Kesejahteraan ekonomi masyarakat tetap menjadi perhatian kami. Maka dari itu, Program Sekolah Rakyat sebagai bentuk pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu akan dijalankan di Jawa Tengah, dan kami juga usulkan lahan di Kudus untuk kedepannya dibukakan Sekolah Rakyat juga,” jelasnya.

Wachid juga menyinggung strategi pemanfaatan zakat agar berdampak langsung pada penguatan ekonomi umat. “Zakat kini kami salurkan dalam bentuk modal usaha, bukan sekadar uang tunai. Ini untuk pemberdayaan berkelanjutan,” tegasnya.

Senada dengan itu, Imam Buchori dalam paparannya mengingatkan pentingnya menyalurkan zakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) resmi, baik di tingkat kabupaten maupun cabang. “Jika tidak melalui LAZ yang sah, distribusi zakat bisa tidak tepat sasaran, bahkan berpotensi menambah angka kemiskinan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital di tengah derasnya arus informasi dari media sosial. “Netizen sekarang luar biasa kejam. Hati-hati dengan informasi di media sosial, tidak semua yang viral atau FYP itu benar. Ini penting agar masyarakat tetap tenang dan rukun,” tuturnya.

Kepala Kantor Kemenag Kudus, Suhadi, turut menyampaikan terima kasih kepada Abdul Wachid atas perhatiannya terhadap program-program Kemenag. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antarumat beragama dan meningkatkan harmoni sosial-keagamaan di Kudus. “Semoga kegiatan ini dapat memperkuat kehidupan beragama yang rukun dan maslahat, serta menjaga stabilitas sosial keagamaan di masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Attan Navaron yang mewakili panitia kegiatan menyampaikan bahwa forum ini bertujuan untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat terkait isu-isu keagamaan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi. “Kegiatan ini menjadi jembatan antara masyarakat dengan wakilnya di parlemen agar program yang digulirkan benar-benar menyentuh kebutuhan riil di lapangan,” ungkapnya.

Dengan suasana dialogis yang hangat dan penuh semangat kolaborasi, acara ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih responsif dan berkeadilan untuk kemaslahatan umat di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Kudus. (hlm)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content