Shalawat Habib Syech pukaukan warga Rembang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Puluhan Ribu jamaah memadati lapangan Sendangmulyo, Sarang Rembang. Mereka adalah para santri, syecher mania dan para penduduk Rembang yang tumpah ruah turut bersholawat bersama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf dalam acara Sarang Bersholawat dalam rangka memperingati Tahun Baru 1436 H dan Hari Santri Nasional, Minggu (26/10).

Acara yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, dan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Tak hanya santri yang berpakaian putih-putih, penduduk Sarang dan warga kecamatan lain di Rembang juga turut memadati lapangan, dan berjejal untuk menempati arena dekat panggung kendati harus berdesak-desakan, dan berada di bawah sengatan terik matahari.

Turut hadir pada acara tersebut Plt Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz, para ulama, dan para jajaran Muspida Rembang. Sebagai penceramah yaitu KH. Maimun Zubair, pengasuh Ponpes AL-Anwar Sarang, dan pembawa do’a yaitu KH Imam Rozaq.

Dalam tausiyahnya, Mbah Mun berharap, momen tahun Baru Hijriyah dan pasca dilantiknya Presiden RI ke-7, Ir. H. Joko Widodo, bisa menjadikan keadaan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Bangsa Indonesia sebagai negara yang mempunyai umat Islam paling banyak di dunia harus mampu turut mewujudkan perdamaian di dunia menuju masyarakat yang aman dan damai, tanpa ada percekcokan antara maupun antar umat beragama.

Indonesia harus menjadi negara yang kuat, yang berpegang pada empat pilar yang terangkum dalam PBNU. “Yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” jelasnya disambut gelak riuh tawa para hadirin. Karena PBNU yang dimaksud bukanlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Habib Syech mengakhiri shalawatnya berdoa agar warga Rembang selalu dilimpahkan berkah, sebagaimana do’a para ulama yang ada di Rembang. “Para santri Rembang semoga selalu dilimpahkan kemuliaan. Berkah ulama semoga selalu bersama mereka,” pungkasnya.—Shofatus Shodiqoh