Kota Magelang – Shanti Maharanti, Katua Pokjaluh sekaligus fasilitator Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kankemenag hadiri Rapat Kerja FKUB Kota Magelang mewakili Kepala Kantor yang tengah berada di tugas yang lain.
Raker yang diinisisasi oleh pengurus FKUB Kota Magelang ini digelar diruang rapat Kantor Badan Kesbangpol Kota Magelang Jl. Pangeran Diponegoro No. 61 Kelurahan Kemirirejo Kecamatan Magelang Tengah.
Stakeholder dari instansi pemerintah yang hadir dalam Raker antara antara lain Bappeda, Bagkesra Setda, Kesbangpol, Kemenag dan juga seluruh Camat dan Lurah se-Kota Magelang. Disamping itu dihadirkan pula pengurus ormas keagamaan baik dari PCNU maupun PDM serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sebelum rapat kerja dimulai, peserta peroleh pencerahan dari dua narasumber yang berkompeten dibidangnya dengan tema penguatan Lembaga FKUB dan strategi peningkatan indeks toleransi. Disampaikan itu juga pada forum itu dipaparkan capain program dan rencana kerja Tahun 2023 oleh Sekertaris FKUB Kota Magelang.
Dalam sambutannya sebelum membuka Raker, Kapala Badan Kesbangpol Agus Setia Hariyadi menyampaikan dukungan dan keinginan walikota Magelang untuk mendorong peran FKUB dalam menciptakan harmoni kerukunan di Kota Magelang. Selain itu, juga harapannya untuk meningkatkan raihan prestasi yang di tahun ini berada diperingkat 6 sebagai kota tertoleran di Indonesia.
Menanggapi berbagai saran dan masukan dari peserta raker yang terkait dengan presisi kementerian agama dalam merawat kerukunan, Shanti Maharanti menyatakan bahwa “Selama ini Kementerian Agama Kota Magelang solid dalam bersinergi dengan pemerintah kota. Program-program keagaman yang kini dijalankan merupakan buah dari koordinasi dan komunikasi yang terjalin dengan erat. Sebut saja kampung religi, salah satu program unggulan yang saat ini tengah dikembangkan, Kementerian Agama menerjunkan penyuluh agama baik PNS maupun Non PNS untuk menyukseskannya,” tandasnya.
“Kementeria Agama adalah rumah bagi semua agama, kami berkomitmen untuk berikan layanan yang terbaik tanpa diskriminasi. Kami juga siap memfasilitasi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat, baik itu diranah internal umat seagama maupun antar umat beragama. Jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada kami, karena itu domain dari tugas dan fungsi kami,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga berikan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya mengimplementasikan perilaku beragama secara moderat ditengah masyarakat Kota Magelang yang pluralistik. Sikap meghormati dan menghargai sebagai sesama anak bangsa yang memilki keyakinan berbeda, menjadi penopang utama dalam mencegah intoleransi dan sekaligus memupuk kerukunan.
Sebelum raker diakhiri, para peserta menyatakan komitmennya untuk tidak hanya menjaga kerukunan umat semata, namun juga mengoptimalkan perannya di masyarakat untuk memberikan edukasi dan keteladanan agar tercipta kedamaian di Kota Magelang. (Shanti/Hari).