Surakarta – Kementerian Agama Republik Indonesia menyambut baik kerjasama dengan Bank Indonesia dalam sebuah kegiatan. Sebagai langkah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia Bank Indonesia terus mengembangkan dan memperkuat ekosistem rantai nilai halal atau Halal Value Chain. Pengembangan kemandirian ekonomi pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk membangun basis ekonomi nasional yang kuat. Silaturahmi dan peluncuran progam pengembangan ekosistem rantai halal dilaksanakan pada hari sabtu (5/2) di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.
Kegiatan ini dilakukan secara Luring (Khusus Terundang) di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta dan online via zoom. Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Waryono Abdul Ghofur hadir didampingi oleh KaSubbag TU, Zarkasi dan Kasi PAKIS, Achmad Arifin dari Kemenag Kota Surakarta. Pimpinan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta K.H Muhammad Halim, SH menyampaikan bahwa Bank Indonesia tidak berkaitan dengan riba. “Alhamdulillah dari Bank Indonesia mengembangkan Ekonomi Syariah, kami bersyukur sehingga kami los dengan progam ini, Karena kami yakin rizki itu tetap dari Alloh dan yang halal itu cukup,”jelasnya. Ditambahkan bahwa pentingnya silaturahmi karena silaturahmi pasti akan mendapatkan kebaikan, sehingga membuat bersaudara antar organisasi atau umat. “Kami ingin terus bekerja sama, silahkan memanfaatkan pesantren kami. Dan memang kita sebagai seorang muslim harus yakin bahwa bangsa indonesia ini akan makmur jika bangsa indonesia ini jadi orang yang bertakwa. Negeri kita ini akan berkah karena memang banyak hal yang memang tidak bisa kita hadapi. kalau kita berpegang pada keyakinan yang benar, apa saja yang dilakukan oleh mereka yang tidak suka maka Allah sendiri nanti yang akan menyelesaikan, karena kita yakin pasti Allah akan menunjukkan bahwa kamu tidak mampu. Semoga kita terus bersinergi di dalam kebaikan dalam kemaslahatan dunia akhirat,”ujarnya.
Juara Ekspor merupakan progam jaringan usaha berbasis ekspor yang sudah diimplementasikan di 15 pesantren. Pengembangan kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif. BI telah menyertakan peran pesantren dalam salah satu pilar cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu penguatan ekonomi syariah melalui program peningkatan kelembagaan yang salah satunya melalui kemandirian ekonomi pesantren.
Program pengembangan kemandirian pesantren diharapkan dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal. Selain itu, sinergi dan linkage dengan UMKM dan korporasi juga perlu terus dilakukan untuk semakin memperkuat peran pesantren dalam pengembangan ekosistem rantai nilai halal. (vk/my/bd)