Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Menjadi Bekal Hadapi Pemberlakuan PTM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Belum lama ini Pengawas Madrasah Kecamatan Dukun, Eni Ermawati mengajak para Kepala MI dan RA BA melakukan simulasi PTM. Acara yang berlangsung di MIMA Dukun ini menjadi bekal untuk masing-masing lembaga dalam menyiapkan PTM. Dalam kesempatan yang sama Pengawas menyampaikan harapan agar lembaga melengkapi sarpras dan syarat administrasi yang diminta Kemenag maupun Pemkab Magelang.

Terkait persiapan pembelajaran tatap muka, Erni menyampaikan sebagian madrasah sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Meskipun masih ditemukan daftar periksa yang belum dipenuhi secara maksimal.

“Pembelajaran tatap muka sudah sangat siap dilakukan, dari sisi kualitatif persiapan warga madrasah rasanya sudah cukup baik. Apalagi dari segi psikologis, warga sekolah baik peserta didik maupun guru sudah sangat merindukan sekolah tatap muka, namun masih ada beberapa madrasah yang belum memenuhi standar kelayakan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka,” kata Eni Ermawati.

Mengingat dasar terjadi penyebaran dan penularan Covid-19 itu hanya ada dua, yaitu melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung mak harus dihindari kedua kemungkinan itu terjadi dalam proses pembelajaran tatap muka nanti.

Agar terhindar dari paparan virus corona, maka ketika berada di ruangan saat melaksanakan pembelajaran tatap muka, kelas harus ada ventilasi udara yang baik. Supaya percikan yang menempel pada benda akan terserap oleh sirkulasi udara

Sehingga PTM menjadi pilihan terbaik berdasarkan hasil evaluasi dan penelitian banyak pihak. Pembelajaran tatap muka sangat berpengaruh terhadap kualitas belajar peserta didik, terlebih dalam hal pendidikan karakter.

Namun demikian harus dipenuhi syarat-syarat terselenggara PTM sesuai regulasi yang ada seperti wajib memenuhi syarat daftar periksa, yang diantaranya mewajibkan ketersediaan sarana prasarana, sanitasi atau toilet sekolah yang bersih dan layak pakai, ada sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir, serta melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di sekolah

Mengutip yang disampaikan Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbud-Ristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., pada webinar bertajuk Sekolah/Madrasah Tanggap Covid-19 melalui Pendekatan ‘School of 5,’ bahwa kebijakan pembelajaran tatap muka ini berangkat dari keprihatinan kita bersama dalam menghadapi bencana global, yaitu pandemi Covid-19 yang belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir (ern/Sua).