Wonogiri – Dalam rangka mengantisipasi berkembangnya intoleransi/radikalisme, ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoax) Polres Wonogiri menyelenggarakan pembinaan dalam tajuk kegiatan Focus Group Discussion (FGD) FKUB dan Dai Kamtibmas, Sabtu (31/03) di Aula Mapolres Wonogiri turut hadir dalam acara tersebut ketua FKUB dan dai kamtibmas se Kabupaten Wonogiri.
Da'i Kamtibmas ini bertujuan untuk membantu pihak kepolisian dalam menjaga ketertiban masyarakat, mencegah terjadinya tindak kriminal serta penyakit masyarakat lainnya sehingga tercipta ketenangan, ketertiban dan kenyamanan ditengah-tengah masyarakat.
Dalam arahannya Kapolres yang di wakili Wakapolres Wonogiri, Kompol A Aidil Fitri Syah menyampaikan bahwa Dai / tokoh agama Islam merupakan posisi strategis dalam kultur masyarakat yang relative religious, meraka mempunyai kapasitas sebagai sebagai individu yang menguasai ilmu di bidang keagamaan, menjadi referensi pokok bagi masyarakat dalam menentukan sikap, respon dan pilihan, serta memiliki pengaruh yang signifikan bagi masyarakat terutama dalam mendorong terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif.
“Keberadaan Da'i Kamtibmas ini bertujuan untuk membantu pihak kepolisian dalam menjaga ketertiban masyarakat, mencegah terjadinya tindak kriminal serta penyakit masyarakat lainnya sehingga tercipta ketenangan, ketertiban dan kenyamanan ditengah-tengah masyarakat,” tegas Wakapolres Wonogiri.
Menyinggung masalah Pilkada, Wakapolres berpesan agar Dai Kamtibmas ikut berperan aktif dan ikut serta menyukseskan pilgub 2018 dengan cara ikut menghimbau masyarakat menggunakan hak pilih dan menjaga suasana kondusif, rukun, damai dan aman.
Sedang Kasubbag TU kankemenag Wonogiri, H Haryadi menyampaikan bahwa Kankemenag Wonogiri secara terus menerus komitmen mendukung Polri untuk memerangi dan melawan hoax, sara dan ujaran kebencian utamanya guna menciptakan pemilihan Gubernur Jawa tengah Tahun 2018 yang aman dan damai dan menjaga keutuhan NKRI yang berbhinneka tunggal ika berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Peran serta para tokoh agama utamanya Dai Kamtibmas FKUB dan berbagai komponen masyarakat menurut Haryadi, tentunya sangat diharapkan guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, terlebih tantangan saman dan kecanggihan teknologi yang sangat berkembang pesat sekarang ini tentunya menimbulkan gangguan Kamtibmas yang semakin komplek.
Maraknya penyebaran hoax dan ujaran kebencian menjadikan tantangan bagi seluruh komponen untuk lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan sehingga masyarakat tidak terjerumus kedalam berita berita yang menyesatkan yang memecah belah persatuan.
“Untuk itu, Kemenag Wonogiri dan FKUB bersama jajaran Pemerintah Daerah dan Kepolisian berkomitmen dan trus bersama-sama menjaga kerukanan, persatuan dan kesatuan demi terciptanya Kabupaten Wonogiri tertib, damai dan kondusif,” tegas Haryadi.
Sedangkan Ketua FKUB Wonogiri, H. Soetopobroto menyampaikan bahwa masalah kerukunan umat beragama harus terus kita perhatikan secara seksama, tentunya kerja sama seluruh elemen dalam pengawasan perkembangan paham radikal dan aliran sesat keagamaan sangat diperlukan, baik pemerintah maupun tokoh agama.
“Kita berharap jangan sampai ada berkembang paham atau aliran radikal di Kabupaten Wonogiri, sehingga kedepan Kabupaten Wonogiri tetap aman dan kondusif," tegasnya. (Mursyid_Heri/Wul)