081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Siswa MA Al-Islam Surakarta Raih Medali Perak PORPROV Jateng XV/2018

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Keikutsertaan atlet Wushu dari kontingen Surakarta, Linggar Kusumo, pada even Pekan Olah Raga provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 25 Oktober 2018 di Kota Surakarta membuahkan hasil yang menggembirakan. Linggar, atlet yang masih duduk di kelas XI, MA Al Islam Jamsaren, Kota Surakarta itu berhasil meraih medali perak mewakili kontingen Surakarta untuk cabang olah raga Wushu,  Kamis (25/10).

Siswa yang  menyukai olah raga Wushu sejak kelas 3 SD itu, tertarik cabang olah raga tersebut sejak melihat video tentang beladiri. Berkat dukungan orang tuanya, Dimas Setyono, mantan atlet Pencak Silat, keikut sertaan Linggar pada Porprov tersebut tidaklah mengecewakan. Medali perak yang baru saja diraih siswa kelahiran 2002 itu, menambah koleksi medali yang terpajang di rumahnya.

Beberapa prestasi yang pernah diraih Linggar adalah; 3 medali perak dan 1 medali perunggu, pada Kejuaraan Nasional  Wushu Piala Rektor UNNES 2018, 1 perak dan 2 perunggu, pada Indonesia Tradisional Wushu Championship 2017, harapan 2 pada POPNAS 2017, yang paling gres adalah meraih medali perak pada PORPROV JATENG 2018, dan prestasi-prestasi lainnya.

Atas prestasinya itu, tidaklah berlebihan jika  Linggar berkeinginan untuk bisa diterima di Pelatnas. “Saya mempunyai keinginan masuk di Pelatnas agar bisa masuk di SEAGAMES,” ujarnya singkat.

“Dengan masuk di Pelatnas, Saya akan berusaha sunguh-sungguh agar prestasinya bisa meningkat,” imbuh  siswa yang bertempat tinggal di wilayah Makam Bergolo, Slembaran, Serengan Surakarta itu.

Ketika ditanya apakah kegiatan Wushu ini mengganggu belajar di madrasah, dia menjawab bahwa untuk tugas-tugas di madrasah di selesaikan setelah pulang sekolah. Kegiatan latihan dilakukan pada malam hari. Setiap Senin sampai kamis latihan pada jam 19.00 – 21.00 sedangkan pada hari Jum’at dan Sabtu latihan mulai jam 16.00.

Siswa dari pasangan Setyono – Dwi Wahyu itu memilih sekolah di MA Al-Islam Surakarta karena ingin menjadi orang yang baik akhlaknya.

“Saya ingin sekolah di MA Al-Islam Surakarta karena nanti kalau sudah lulus dari madrasah ingin menjadi orang yang mapan, baik akhlaknya, tingkah lakunya dan mencerminkan agama islam.” Jawabnya ketika di tanya tentang pilihan sekolah. (rma/bd)