Siswa MAN Kendal Ikuti Deteksi Dini Kesehatan Remaja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kendal – Sabtu (20/8) MAN Kendal melaksanakan kegiatan Deteksi Dini Kesehatan Remaja dengan narasumber tim dari DPRD Provinsi Jawa Tengah. Bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinkes Kabupaten Kendal kegiatan ini diikuti sebanyak 75 siswi kelas XI MAN Kendal sebagai responden.

Derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah digambarkan melalui Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian balita (AKABA), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Permasalahan kesehatan lain di Jawa Tengah adalah permasalahan gizi. Sementara itu gambaran kasus gizi buruk pada balita di Jawa Tengah dari tahun tahun 2019 sampai dengan 2021 mengalami peningkatan. Peningkatan kasus gizi buruk pada balita dapat berlanjut menjadi balita stunting apabila tidak diatasi dengan tepat.

Salah satu upaya penurunan angka kematian ibu adalah dengan mengupayakan remaja sehat, bugar, bebas anemia. Upaya tersebut membutuhkan peran dan komitmen dari lintas program dan lintas sektor. Oleh karena itu, kepala MAN Kendal mendukung sepenuhnya pelaksanaan kegiatan Deteksi Dini masalah kesehatan dengan sasaran remaja untuk menanamkan perilaku hidup sehat sebagai generasi penerus bangsa.

“Kami sangat berterima kasih. Kegiatan ini sungguh sangat bermanfaat bagi generasi-generasi yang kelak akan meneruskan kemajuan bangsa, khususnya di Kabupaten Kendal. Mudah-mudahan fisik anak-anak sehat, memiliki akal yang cerdas sehingga esok nanti dapat menjadi ibu-ibu yang melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas pula,” tutur Muh Asnawi.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Parno, berharap melalui pemeriksaan dini secara berkala peserta akan memperoleh wawasan seputar kesehatan yang selama ini mungkin terabaikan, sehingga anak-anak muda memiliki mental dan fisik yang kuat.

“Sekarang ini angka kematian ibu cukup meningkat, dengan adanya kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi kesehatan sedini mungkin. Para remaja putri yang sehat kelak setelah menjadi calon pengantin akan menjadi ibu pula. Nah jika ibunya sehat, InsyaAllah generasi yang dilahirkan sehat pula,” paparnya.

Hadir sebagai narasumber kegiatan kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Endang Jumini mengungkap hasil pemeriksaan siswa berdasarkan Indeks Massa Tubuh yakni kalkulasi berat badan ideal remaja.

“Kita bisa lihat di sini, dari 75 siswa terdapat 3 anak kekurangan berat badan, 46 berada di kisaran normal, 20 pra-obes, 5 anak obesitas tingkat 1 dan 1 anak mengalami obesitas tingkat 2,” ungkapnya.

Dari data tersebut diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi madrasah agar lebih memperhatikan kesehatan dan gizi peserta didiknya. Kabid Kesmas ini pun siap menjadi konsultan kesehatan sebagai bentuk tindak lanjut kegiatan ini.

“Marilah kita bentengi diri ini. Kehormatan perempuan itu nomor satu. Sebab yang menentukan masa depan kita adalah diri kita sendiri,”ajaknya menutup acara. (van/bel/rf)