Kab. Pekalongan – Akhir tahun, tidak menyurutkan semangat siswa MTsN 2 Pekalongan dalam mengukir prestasi. Untuk mengasah dan mengembangkan kompetensi dalam bidang akademik, beberapa siswa kelas 7, 8 dan 9 mengikuti olimpiade PAI (Pendidikan Agama Islam) pada tanggal 9 Desember 2021. Lomba yang diselenggarakan oleh Liga Olimpiade Indonesia ini merupakan sebuah kompetisi online yang bisa diakses oleh seluruh pelajar di Indonesia. (Kamis, 16/12/2021).
Sesi lombanya pun bisa dipilih oleh peserta sendiri. Beberapa siswa MTsN 2 Pekalongan mengikuti kebetulan pada hari terakhir pelaksanaan PAS. Namun, mereka tetap dapat mengatur waktu dengan baik sehingga lomba yang mereka ikuti tidak mengganggu kewajiban mereka dalam mengerjakan PAS Gasal.
Berdasarkan pengumuman yang dirilis pada Selasa (14/12/2021) pada pukul 15.00 WIB melalui link di grup telegram, siswa MTsN 2 Pekalongan berhasil meraih medali perak dan perunggu. Medali perak didapatkan oleh siswa atas nama Rilza Dwi Aprilia, Arummatus Zahra; Bilgis Labibatul Asyika; Naily Murodah; dan Abdi Hubbika Mutayyama. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Mufidatus Salwa; Winna Febriyanti; dan Siska Fauziah. Total 8 medali diboyong oleh siswa MTsN 2 Pekalongan.
Salah satu peraih medali, Rilza Dwi Aprilia menuturkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang telah diraih.
“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa mendapat medali lagi. Biasanya saya mengikuti mapel IPA, namun kali ini mencoba di mapel Agama, dan alhamdulillah saya bisa.” ujar siswa kelas 8A itu bangga.
Ia juga mengungkapkan soal-soal yang diujikan pada olimpiade PAI merupakan materi-materi dalam mapel agama, meliputi quran hadist, fiqih, sejarah, maupun akidah akhlak.
“Sebagai siswa madrasah memang sudah seharusnya mengasah kompetensinya di bidang agama. Kita tidak boleh kalah semangatnya dengan pelajar SMP yang hanya mendapat pelajaran agama 2 JP selama seminggu.” ungkap Nok Uzana, S.Ag selaku Pembina Agama MTsN 2 Pekalongan.
Hal senada disampaikan oleh Imam Sayekti, S.Pd., M.Si.,M.Pmat selaku Kepala Madrasah. Ia mengingatkan pentingnya motivasi dan arahan dari para pembina agar peserta didik memiliki kesempatan dan kepercayaan diri dalam mengembangkan potensinya.
“Salah satu jalan menuju terwujudnya madrasah unggul dan berprestasi adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para siswa untuk berkembang dan berkompetisi. Sehingga, merupakan peran para pembina untuk memfasilitasi, memberikan informasi tentang lomba, dan jangan pernah lelah dalam membimbing para siswa.”pungkasnya. (Why/Ant).