Wonosobo (Humas) – Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kankemenag Kab. Wonosobo menggelar Rapat Kerja untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan pengawasan pendidikan di wilayah tersebut. Acara berlangsung di Aula 2 Kankemenag setempat, dihadiri oleh Kakan Kemenag, Kasubag TU, Kasi Penma dan Kasi Pais, serta seluruh pengawas pendidikan madrasah dan pendidikan agama Islam. (Selasa, 08-10-2024).
Rapat dibuka dengan prakata ketua Pokjawas Kankemenag Kab. Wonosobo. H. Wandaya, dalam sambutannya menyampaikan acara digelar untuk penguatan pengawasan pendidikan sekaligus dalam rangka perkenalan pengawas baru dan persiapan pelepasan purna tugas.
“Terima kasih atas hadirnya acara ini juga sekaligus unutk persiapan Pelepasan purna tugas dan perkenalan pengawas baru. Selain itu juga akan ada silaturahmi nasional (Silatnas) 3 yang pengawas madrasah dan Silatnas 1 untuk pengawas PAI.” Ungkapnya.
Selanjutnya usai prakata ketua Pokjawas, dilanjutkan dengan pembinaan dari Kasi Penma, Kasi PAIS dan Kakan Kemenag Kab. Wonosobo.
Dalam pembinaannya, Kasi Penma Mahbub, menjelaskan terkait keberadaan para pegawas. Ia katakan sampai dengan saat ini belum ada pengawas khusus yang mengawasi RA dan untuk sementara pengawas merangkap mengawasi MI dan RA.
Sementara itu, Artiyah, selaku Kasi Pais menyoroti soal peran Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Ia berharap para pengawas bisa melakukan tugasnya untuk memastikan para GPAI menjalankan tugasnya dengan baik terlebih dalam konteks penanaman Akhlakul karimah pada peserta didik.
Senada dengan Kasi PAIS, Kakan Kemenag Kab. Wonosobo, Panut, juga menekankan kepada para guru untuk dapat andil memberikan pendidikan etika dan toleransi untuk menghindari tidak bullying yang akhir-akhir ini marak di media sosial.
“Sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bebas dari Bullying, sekolah ramah anak harus menjadi tempat di mana setiap siswa merasa dihargai, dilindungi, dan didukung untuk berkembang secara optimal. Dengan mengedepankan nilai-nilai inklusi, partisipasi, serta perlindungan hak-hak anak, kita membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berempati. Disinilah Guru memiliki peran kunci dalam mewujudkan sekolah ramah anak.” Tandasnya.
Hal lain juga ia sampaikan terkait dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin.
“Pengawasan pendidikan madrasah dan pendidikan agama Islam berperan vital dalam memastikan implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin. Melalui pengawasan yang efektif, pengawas dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dan ajaran rahmatan lil alamin diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran, menciptakan lingkungan sekolah ramah anak yang mendukung perkembangan karakter, kepribadian, dan keterampilan sosial siswa.” Tandasnya.
Acara ditutup dengan perkenalan empat pengawas baru yang dilantik pada September yang lalu yakni akni Nurhakim Pengawas Madrasah, Sudani Pengawas PAI, Zul Arifah Pengawas Madrasah dan Muslim Pengawas PAI. (Ps-ws/Sua)