Stuart puas, program USAID di Jawa Tengah Sukses

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – EXPO USAID (Unitet States Agency For International Development) Bekerjasama dengan Kementerian Agama lewat UIN Walisongo di bidang pendidikan, dalam hal ini IAIN mengiplementasikan lewat Madrasah mulai MI, MTs dan MA untuk berinovasi dalam pembelajaran (11/02).

Menurut Stuart Weston Direktur Program USAID Prioritas mengajak guru-guru untuk mampu membuat karya-karya ilmiah. Artinya, disamping sebagai guru namun mereka juga harus meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga benar-benar menjadi tenaga pengajar yang profesional. Stuart berharap bahwa program USAID Prioritas akan membawa pendidikan menuju kelas dunia, karena program ini dituntut untuk selalu berinovasi dalam pembelajaran, sehingga memudahkan anak didik untuk belajar dengan senang dan dapat menyenangi pelajaran serta dapat mengembangkan idealisme.

USAID juga melakukan perekrutan komite dan guru Madrasah untuk dibentuk menjadi tutorial, mereka dididik untuk belajar mengunakan alat bantu benda atau perabotan yang ada di sekeliling kita. Guru akan menjadi fasilitator kepada anak didiknya dalam mengembangkan dan meneliti.

Pada EXPO hasil pembelajaran tersebut ditampilkan beberapa siswa-siswi unjuk kebolehannya, seperti siswa-siswi dari Madrasah Ibtidayah (MI) di Banjarnegara dapat mengembangkan ilmu terapan dengan arang kulit ketela pohon dapat menjernihkan minyak jlantah yang sudah keruh menjadi jernih dan bagus lagi serta zat atau kolesterol jenuh yang terkandung didalamnya dapat diserap oleh arang tersebut, ini sudah di uji di laboratorium UGM. Ini masih banyak lagi ilmu terapan yang bermanfaat yang bisa di manfaat pada kehidupan kita sehari-hari, dari hasil pembelajaran ini dapat di tularkan pada madrasah lain untuk saling tukar menukar ilmu pada pembelajaran anak didik serta pada para pengajar, disamping itu Expo di sini adalah ajang untuk saling menerima dan memberi ilmu yang telah didapat. Karena di madrasah sekarang banyak penemuan ilmu terapan seperti penemuan alat katrol sederhana, alat untuk meningkatkan daya ingat sederhana, pendeteksi tsunami, itu semua adalah hasil karya anak-anak madrasah yang telah dipamerkan dalam acara gelar EXPO hasil pembelajaran kerja sama dengan USAID,

Untuk mengembangkan ilmu tidak harus didalam kelas karena sekarang banyak para pendidik yang mengembangkan ilmu di alam sekitar kita, untuk mendapatkan temuan-temuan ilmu yang bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat, maka guru madrasah sekarang dituntut untuk mengembangkan pembelajaran secara inovatif dan kreatif karena sekarang tidak lagi guru mengajar dengan cara konsumtif tapi harus dapat mengembangkan bagaimana anak didik bisa kreatif dan inofatif serta kemanfaatan ilmu yang telah dipelajari.

Dalam hal ini antara guru dengan anak didik harus selalu bersinergi agar supaya anak didik tidak merasa minder dan guru tidak merasa yang paling pinter, maka pembelajaran sekarang harus melalui beberapa metode pendekatan, guru sekarang ini berbeda jauh dengan guru pada era Orde Baru atau kurikulum zaman dulu dengan sekarang seperti itu juga, sebab guru sekarang merupakan fasilitator bagi anak didik.(Budiawan)