Semarang (Humas) – Saat ini generasi milenial menjadi kelompok yang rentan melupakan nilai-nilai Pancasila. Namun membumikan Pancasila kepada mereka tidak sulit, asalkan bahasa yang digunakan disesuaikan.
Adapun cara untuk membentuk karakter generasi muda berlandasan pancasila yaitu bangga terhadap NKRI, tidak mudah terpengaruh berita hoaks dan aksi radikal, tanamkan sikap toleransi dan saling menghargai, bijak bermedia sosial untuk sebarkan konten positif, kembangkan kreativitas dan terus berinovasi.
Dalam Dialog Kebangkitan Nasional menuju Indonesia Raya sekaligus Pencanangan Penerapan Buku Pendidikan Pancasila di Gradika Bhakti Praja, pada Senin (22/5), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpesan, “Lingkungan yang paling efektif dalam membangun karakter anak – anak adalah lingkungan keluarga dan pendidikan. Maka pesan saya kepada semua orang tua ataupun guru berikan contoh dan ajarkan nilai – nilai pancasila dengan baik,” ungkapnya.
Sejalan dengan Ganjar, Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa menjaga keutuhan negara salah satunya dengan bersikap toleransi.
Saat ini di Jateng hadir Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang mengakar hingga tingkat desa/kelurahan. Pada wadah itulah masyarakat dapat berdialog untuk memperkuat toleransi.
“Kerukunan pada hakekatnya adalah upaya kita mewujudkan suasana yang aman, tentram dan damai. Kehidupan yang tentram dan damai sebenarnya adalah misi dari agama itu sendiri dan bagi bangsa Indonesia,” ungkap Musta’in.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Wakil Ketua MPR RI, Kepala Badan Ideologi Pancasila (BPIP), Forkopimda, Walikota Semarang, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, NTB dan NTT, Kepala Kesbangpol Provinsi Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, NTB dan NTT, serta para pelajar di Kota Semarang. (D/Rf)