Teliti Larva Bandeng, MAN 1 Kudus Boyong Emas Olimpiade Penelitian Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus (Humas) —  Siswa madrasah kembali menunjukkan tajinya. Kabar terbaru prestasi siswa madrasah datang dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Kudus, Jawa Tengah. Adalah Fidia Aulia Nafis dan Nadya Insyafana Rahma, dua siswa MAN 1 Kudus yang telah berhasil meraih medali emas dalam ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2021. 

ISPO merupakan sebuah kegiatan olimpiade proyek penelitian bidang sains, teknologi, lingkungan, dan komputer yang diperuntukkan bagi siswa SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK se-Indonesia. Dalam kegiatan yang berlangsung secara virtual pada 20-21 Februari 2021 ini, Fidia dan Nadia menampilkan riset biologi berjudul  AMBON (Antimicrobial Agents By Ozone and Silver Nanoparticles). 

Dalam riset tersebut keduanya meneliti tentang efektivitas antimikroba antara ozonisasi dan nanosilver terhadap peningkatan kualitas budidaya larva ikan bandeng. “Penelitian ini memiliki manfaat untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan bandeng melalui pengamatan media pemeliharaan,” urai Nadya, Sabtu (21/02). 

Berkat riset yang dilakukan ini, Fidia dan Nadya pun direkomendasikan menjadi peserta ajang riset Internasional “Mostratec” di Brazil.

Selain menyabet medali Emas, MAN 1 Kudus memperoleh penghargaan honorable mention untuk bidang teknologi melalui inovasi penciptaan alat Smart Farming Semut Rang-Rang Berbasis Telegram yang dilakukan Alif Iklil Hilmy. Dibimbing oleh Arif Noor Adiyanto dan Ahmad Edi Darmawan, Alif berhasil menciptakan alat untuk meningkatkan hasil panen semut rang-rang dengan memanfaatkan teknologi IoT pada telegram. 

“Prestasi tahun ini mengulang dan mempertahankan prestasi di ajang ISPO tahun sebelumnya. Alhamdulillah Siswa – Siswi MAN 1 Kudus berhasil menjaga tradisi menyabet medali Emas di ISPO 2021 dan Honorable Mention sebagaimana tahun 2020,” tutur Kepala MAN 1  Kudus Suhamto, Minggu (21/02). 

“Syukur Alhamdulillah dan terima kasih untuk perjuangannya. Terus belajar, berprestasi, berinovasi untuk mewujudkan madrasah hebat dan bermartabat,” imbuhnya. 

Di ISPO 2021, MAN 1 Kudus mengirimkan 3 tim dari Kelas Unggulan Program Riset dan Innovasinya. Satu tim lagi yaitu Rima Distriani dan Dhea Puspitasari dengan pembimbing Yazida Rizkayanti di bidang lingkungan yang berjudul: “AUMOSY TECH” Automatic Mosquito SprayTechnology dengan Bioinsektisida Rumput Pletekan dan Kulit Jeruk Manis terhadap Aedes Aegypti Berbasis Internet of Thing. Sebuah penelitian yang membantu mengurangi dampak negatif dari iInsektisida kimia dalam memberantas nyamuk Aedes Aegypti dengan menggunakan rumput Pletekan dan kulit Jeruk Manis Berbasis IoT.

Sementara Guru MAN 1 Kudus Nurul Khotimah menuturkan bahwa tahun ini madrasahnya akan mengirimkan dua tim dalam ajang riset internasional. Pertama, Fidia dan Nadya sebagai peraih medali emas ISPO 2021 akan mewakili Indonesia dalam ajang riset internasional “Monstratec” di Brazil. Kedua, Juara ISPO 2020 bidang inovasi dari MAN 1 Kudus kembali direkomendasikan ke Genius Olympiad di New York, Amerika.

“Sebelumnya, tim MAN 1 Kudus pemenang ISPO 2020 tertunda untuk mengikuti olimpiade riset internasional karena pandemi. Tim ini meneliti tentang BABL-CAF : Beras Analog dari Biji Lamun (Enhalus Acoroides), Latoh (Caulerpa sp), dan Mocaf Kaya Antioksodan sebagai Sumber Makanan Pokok Sehat Masa Kini,” jelas Nurul Khotimah yang juga menjadi pembimbing Fidia dan Nadya. (Agus/qq)