Semarang (Humas)- Dewan Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Tengah lakukan silaturahmi dengan Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad dalam audiensi siang hari, Selasa (14/2). Bertempat di Ruang Tamu Pimpinan Kanwil Kemenag Prov. Jateng suasana silaturahmi tampak gayeng dan sesekali terdengar gelak tawa.
Ketua LDII Jateng Singgih Tri Sulistiyono menyampaikan bahwa tujuan audiensi ini adalah untuk menyampaikan informasi kegiatan dan perkembangan LDII Jawa Tengah sepanjang tahun 2022 serta menyampaikan rencana program-program strategis mendatang.
LDII merencanakan Juni tahun 2023 akan kembali mengadakan Silaturahmi Kebangsaan Jilid III. Menurut Singgih Silaturahmi Kebangsaan tahun ini dilakukan dalam rangka menyongsong tahun politik untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak sosial keagamaan dari aktivitas politik yang berlangsung.
Kakanwil Musta’in Ahmad didampingi Lasianto Ketua Tim Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah, dan Hari Besar Islam Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf yang menerima silaturahmi itu mengatakan program yang selama ini telah dilakukan LDII dalam pemberdayaan umat dan terus menjalin silaturrahmi kepada semua pihak sudah on the track. Dirinya berpesan agar hal ini terus dilakukan, dan pemerintah khususnya Kementerian Agama akan terus memberikan support demi terwujudnya umat yang rukun dan sejahtera. Musta’in mengajak LDII dan semua organisasi untuk terus optimis mendorong Moderasi Beragama yang muaranya menuju kondisi kehidupan yang harmonis, saling menghormati antar pemeluk agama di Jawa Tengah dan Indonesia.
“Saya rasa teman-teman di LDII sudah baik dan mari bersama kami terus menggelorakan Moderasi Beragama serta terus memperkuat silaturahmi yang ada. Semangat silaturahmi ini bisa menjadi langkah untuk memperkuat ukhuwah umat dan persatuan bangsa,” tuturnya.
“Terkait geliat tahun politik kita harus buat mekanisme sosial terbaik agar masyarakat tidak terombang ambing atas kepentingan sesaat. Bersama kita menciptakan kehidupan panjang di masa depan yang mulia dengan panduan agama, bukan panduan kepentingan politik praktis yang sesaat” pungkasnya. (ps/rf)