Surakarta– “Saya nggak takut diperiksa, Bu. Dokter dan perawatnya ramah-ramah. Selain itu, saya jadi tahu kalau berat dan tinggi badan saya normal sesuai dengan usia saya. Ternyata mata saya juga sehat, tidak rabun, karena cita-cita saya jadi pilot bu.“ Itulah curhatan Zulfikar, murid kelas 7 PK 4, usai jalani Tes screening kesehatan.
Hari itu Rabu (31/10) hingga dua hari ke depan, 310 siswa kelas 7 MTsN Surakarta 1 mengikuti tes screening kesehatan. Mereka jalani pemeriksaan kesehatan dasar. Selama tiga hari tersebut 3 orang dokter dan perawat puskesmas Manahan menggelar program Dinas Kesehatan ini di ruang UKS.
“Pemeriksaan yang dilakukan meliputi berat badan dan tinggi badan, penglihatan (rabun jauh/buta warna) serta pendengaran. Program ini sangat penting. Apabila ada yang tidak sesuai atau tidak normal, kami akan memberi surat pengantar untuk pemeriksaan lebih lanjut,“ tutur dr Gemma Ayu Dewanti, dokter Puskesmas Manahan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa siswa kelas 7 MTsN 1 rata-rata sehat. Ada beberapa surat pengantar yang diberikan pada siswa untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter THT.“ Beberapa anak harus periksa ke dokter THT untuk membersihkan kotoran di telinganya. Mereka harus mengenali jenis kotoran tersebut, kalau keras harus dibawa ke THT. Takutnya kalau kotoran tersebut terdorong masuk dan menganggu pendengaran,“ tutur beliau.
“Alhamdulillah tes Screening kesehatan ini sudah masuk program sekolah. Sarana dan prasarana yang diperlukan pihak puskesmas sudah tersedia di UKS MTsN Surakarta 1. Timbangan, alat pengukur tinggi badan, dan snellen chart misalnya. Jika tidak, pihak Puskesmas Manahan tentu harus kerepotan membawa sendiri peralatan tersebut,“ ujar Dewi Nurjanah, koordinator UKS.
“Tes Screening kesehatan ini diharapkan dapat mendeteksi berbagai penyakit lebih dini. Jika terdeteksi sejak awal, otomatis bisa segera ditindaklanjuti dan tidak menghambat kegiatan belajar mengajar siswa,” harap Kirno Suwanto, Kepala MTsN Surakarta 1.
Selain program tes Screening, Puskesmas Manahan juga mempunyai program pemberian tablet zat besi. Tablet zat besi ini ditujukan terutama untuk remaja putri yang rawan terserang anemia. Dikonsumsi jelang, pada saat, dan setelah menstruasi. Puskesmas dropping zat besi tersebut ke madrasah. Seksi UKS yang akan mendistribusikannya kepada siswi yang mengalami menstruasi berlebih. (din_rma)