Temanggung – Bangsa Indonesia tidak hanya wajib mempertahankan persatuan akan tetapi harus menjaga kesatuan. Demikian disampaikan KH Hasyim Afandy selaku penasehat MUI Kabupaten Temanggung, saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Bupati bersama Tokoh agama dan masyarakat di Gedung Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Selasa (26/02).
Selanjutnya KH. Hasyim mengibaratkan bahwa persatuan seperti makanan bakso, berisi ragam jenis makanan yang masing-masing tidak kehilangan identitasnya. Sedangkan kesatuan seperti minuman teh yang semua unsurnya menyatu menjadi satu warna.
“Oleh karena itu dalam sistem demokrasi di Indonesia berbeda dengan negara lain, karena harus tetap menghargai dan menjaga kesatuan dan persatuan. Tidak saling menebar kebencian, fitnah, adudomba dan berita bohong,” ungkap KH. Hasyim.
Hadir 600 undangan yang terdiri dari tokoh agama dan masyarakat tiap kecamatan dan tokoh agama kabupaten, pemimpin ormas dan para pejabat. Tidak ketinggalan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tamanggung, Saefudin juga menghadiri kegiatan dimaksud.
Bupati Temanggung HM. Al Khadzik saat memberikan sambutannya menyampaikan, tujuan diadakannya silaturrahim ini agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat mempunyai komitmen yang sama untuk mensukseskan pemilu dengan tidak memanfaatkan agama sebagai dagangan politik.Â
Bupati berharap agar semua unsur masyarakat dapat menjaga keharmonisan dan kedamaian menjelang pelaksanaan Pilihan Presiden dan Legeslatif tanggal 17 April 2019 yang akan datang.
“Jadikan masyarakat Temanggung yang aman damai, jaga persatuan dan kesatuan dan kerukunan antar agama, kelompok dan golongan, jadikan Temanggung yang tentrem marem dan gandem,” kata Bupati.
Sementara itu dipenghujung acara diadakan ikrar kesepakatan bersama seluruh tokoh agama, dan tokoh masyarakat, pejabat dan pimpianan ormas yang dipandu oleh KH Faizun Ketua  FKUB Kabupaten Temanggung. (nm/gt)