Ular Tangga Sejarah, Cara Belajar Ala Siswa MAN 1 Surakarta

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Proses belajar mengajar merupakan kegiatan transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Menjadi dambaan setiap guru pembelajaran yang dilakukannya bisa berjalan sesuai yang direncanakan. Oleh karenanya kreatifitas dan inovasi menjadi jawaban dari keinginan untuk menyajikan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan.

Inilah yang dilakukan oleh Rusdi Mustapa, guru sejarah di MAN 1 Surakarta. Pembelajaran sejarah identik dengan pembelajaran yang membuat mengantuk dan kurang menarik karena hanya menggunakan metode ceramah dan hafalan, ternyata bisa disajikan dengan suasana yang berbeda, beda dalam penyajian dan pelaksanaannya. Rusdi menyampaikan bahwa pendekatan yang dilakukannya adalah dengan belajar sambil bermain.

“Sifat dasar siswa suka bermain walaupun dia sudah dewasa. Inilah yang menginspirasi saya menyajikan pembelajaran sambil bermain yaitu ular tangga sejarah,” kata Rusdi yang merupakan juara pertama lomba Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat Jawa Tengah tahun 2018 saat di temui diruang kerjanya, Kamis (4/10).

Permainan ular tangga sejarah yang diterapkannya diilhami oleh kenyataan bahwa banyak siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran sejarah dikarenakan penyampaian materi yang kurang menarik. Dengan model bermain, siswa diajak untuk terlibat secara aktif dalam permainan yang tentu saja tetap memasukkan materi.

“Bagi saya siswa tidak lagi hanya sebagai obyek dalam pembelajaran tapi mereka bisa menjadi subyek yang aktif. Untuk mencapai kondisi ini, guru hanya berfungsi sebagai fasilitator saja,” kata Rusdi.

Untuk membuat ular tangga sejarah, siswa dibimbing membuat oleh guru melalui langkah-langkah yang disampaikan secara terperinci. Proses selanjutnya siswa berkreasi membuat ular tangga sejarah. Terjadi proses pembelajaran yang berjalan secara positif karena semua siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Menurut Rusdi, kegiatan yang telah dilakukannya akan dibuat dalam kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK).

Model belajar sejarah dengan bermain ular tangga ini merupakan kreasi dan inovasi yang patut diapresiasi. Menurut Slamet Budiyono, selaku kepala MAN 1 Surakarta, sangat senang dengan kreasi dan inovasi yang dibuat Rusdi Mustapa.

“Menjadi guru yang kreatif dan inovatif merupakan kebutuhan mutlak di era millenial ini. Pembelajaran dengan cara berbeda dan penuh makna adalah salah satu solusinya. Bagaimana pembelajaran bisa melibatkan semua siswa dan meninggalkan kesan mendalam bagi siswa. Semoga apa yang dikembangkan pak rusdi ini bisa mengspirasi guru-guru lainnya,” kata Slamet Budiyono. (rm_rma/bd)