081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Upaya Peningkatan Kompetensi Guru PAI di Sekolah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Kantor Kementerian Agama Kota Magelang, melalui seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Kegiatan digelar di Hotel Safira Magelang, Kamis (13/12). Diikuti oleh 50 peserta, yang meliputi berbagai tingkat, baik dari Tingkat TK, SD, SMP dan SMA serta SMK. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh strategi PAI yang memprioritaskan pada peningkatan mutu guru dan pengawas PAI serta pemahaman siswa terhadap ajaran Agama Islam serta peningkatan mutu sumber daya dan sarana prasarana kegiatan belajar mengajar.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang, H. Anif Solikhin, S.Ag, M.S.I dalam sambutannya, berjanji akan meningkatkan Sumber Daya Manusia khususnya pada Guru Pendidikan Islam sebagai wujud kepedulian Kementerian Agama Kota Magelang pada Guru Pendidikan Agama Islam Kota Magelang.

“Salah satu caranya adalah meningkatkan kompetensi guru dan pengawas PAI, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti bimbingan dan pelatihan serta pembinaan. Guru juga memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah,” jelas Anif Solikhin.

Lebih lanjut, Anif mengatakan bahwa pentingnya peningkatan kompetensi pada Guru Pedidikan Agama Islam untuk mengingat kembali beberapa teori dan praktek tentang pembelajaran peningkatan kompetensi pada Guru Pedidikan Agama Islam.

“Pemerintah, khususnya Kementerian Agama Kota Magelang mengharapkan pada para GPAI dapat memberikan ilmunya secara maksimal pada anak didik di sekolah. Ini dimaksudkan agar nantinya anak didik dalam mengikuti pembelajaran materi Pedidikan Agama Islam tidak bosan. Dengan berbagai variasi, diharapkan anak didik senang dan mudah dalam memahami materi Pedidikan Agama Islam,” lanjut Anif.

Harapannya para Guru Pedidikan Agama Islam, yang mempunyai titik kelemahan pada hal-hal tertetu nantinya bisa ditutup dengan cara diklat, workshop, dan lain-lain. Apabila seorang Guru Pendidikan Agama Islam lemah pada bidang “A”, tertentu nantinya juga akan di ikutkan kegiatan workshop/pembelajaran yang lemah bidang “A” tersebut. Dengan sukses dalam proses belajar mengajar maka sukses pula dunia pendidikan di Indonesia. Sehingga sesuai harapan pemerintah melalui dunia pendidikan, maka untuk mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan, sebagai penerus generasi yang akan datang.(Is/Sua)