Upaya Tingkatkan Kepuasan Layanan Publik, Kemenag Kab Tegal Laksanakan Program “Jalu Jumat”

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal.  Dalamrangka pembenahan dan perbaikan layanan publik,  Kantor Kementerian Agama Kab Tegal kembangkan program baru berupa Jaring Aspirasi Layanan Umat Jumat (Jalu Jumat).   Program ini didesain dalam bentuk dialog interaktif antara Kepala Kantor Kemenag Kab Tegal dengan masyarakat langsung dan dilaksakanakan setiap hari Jumat. Teknisnya Kepala Kankemenag Kab. Tegal beserta pejabat dan ASN Sholat Jumat bersama di masjid-masjid besar kecamatan se-Kab Tegal, lalu dilanjut  dialog dengan  jamaah/masyarakat.

Pelaksanaan perdana Jalu Jumat bertempat di Masjid Besar  Al Ma’ruf Slawi pada hari Jumat (11/3/2022) dan dikuti oleh 102 Jamaah. Dalam pelaksanaan perdana program Jalu Kepala Kankemenag Kab Tegal –Akhmad Farkhan- menjelaskan bahwa sebagai kepala Kantor Kemenag yang baru ingin mendapat masukan dan menjaring seluas-luasnya aspirasi serta keluhan dari masyarakat terkait layanan Kemenag. Harapannya bisa diperoleh data/bahan  yang akurat dan komprehensif guna perbaikan dan pengembangan layanan Kemenag.

Dalam dialog interaktif tersebut, sedikitnya muncul 5 pertanyaan/keluhan dari 3 jamaah. Pertama, keluhan siswa lulusan MTSN 1 Tegal  dan penduduk asli Babakan Lebaksiu tapi tidak diterima di MAN 1 Tegal. Kedua, mahalnya biaya pendidikan madrasah negeri/banyaknya iuran. Ketiga, keluhan batalnya pencatatan pernikahan oleh KUA karena wali nikah terkena covid-19. Keempat, tidak diberlakukannya Perbup tentang persyaratan ijasah madrasah diniyah  dalam penerimaan PPDB di MTSN. Kelima, keluhan biaya pernikahan yang beragam antar kecamatan.  

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Kankemenag Kab Tegal menyampaikan terimakasih atas masukan dan keluhannya. Beliau langsung menginstruksikan kepada Kasi Pendidikan Madrasah, Kasih PD Pontren  serta Kasi Bimas Islam untuk berkoordinasi  dengan Kepala Madrasah Negeri serta Kepala KUA untuk menindaklanjuti keluhan tersebut dengan berpedoman  regulasi yang ada.

“ Kami instruksikan kepada Kasi Pendidikan Madrasah, Kasi Bimas Islam, Kasi PD Pontren untuk segera berkoordinasi dengan madrasah-madrasah Negeri serta KUA untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat.  Kami pastikan masukan akan kami tindaklanjuti, dan  kami benahi”. Tegasnya.

Sementara itu,  Kasubbag TU Kankemenag Kab Tegal – Kasori- mengakui bahwa sebagai program baru, pelaksanaan Jalu Jumat  mungkin belum sempurna. Oleh karena itu akan terus dievaluasi dan dikembangkan, baik dari sisi teknis, substansi materi serta pesertanya.

“ Untuk tahap awal, program Jalu Jumat ini didesain dalam bentuk dialog interaktif tatap muka langsung. Kedepan mungkin bisa  dikembangkan dalam bentuk lain seperti  online/melalui aplikasi guna memudahkan dan menjaring  aspirasi seluas-luasnya.’ Tambahnya

Kasori juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Jalu Jumat, terutama kepada  KUA Kecamatan Slawi dan para Penyuluhnya yang secara teknis  menyediakan segala hal yang mendukung realisasi program. (Najmudin/bd)