Wujudkan Kerukunan, Karanganyar Adakan Kemah Kebangsaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kerukunan hidup antar umat beragama di Kabupaten Karanganyar tercermin dari Kemah Kebangsaan yang diselenggarakan di desa Beruk Kecamatan Jatiyoso, (20-22/07). Kemah kebangsaan ini merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Kementerian Agama dan Instansi terkait lainnya demi mewujudkan masyarakat yang guyub dan rukun.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono yang membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa kemah kebangsaan ini merupakan upaya untuk menjaga kerukunan umat beragama, dimana hal tersebut merupakan modal untuk membangun masa depan bangsa dan negara.

“Mari kita jaga keberagaman dengan baik. Di dunia ini tidak ada kesamaan, namun dengan adanya perbedaan akan munculkan ide dan dapat melengkapi atas kekerungan,” ucap Bupati.

Juliyatmono juga mengharapkan agar kemah kebangasaan ini dapat menjadi inspirasi siapapun dan merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila. “Keberagaman yang terjaga dengan baik akan menjadi benteng yang kuat untuk pertahanan dan keamanan wilayah,” tambah Bupati.

Disampaikan oleh Ketua Panitia, Siti Maesyaroch, bahwa kemah kebangsaan ini diikuti sebanyak 187 orang yang terdiri dari masing-masing pemeluk agama dan juga pramuka. Setiap kecamatan mengirimkan peserta sebanyak 11 orang. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa semua peserta mengikuti berbagai kegiatan yang terdiri dari ceramah, outbond, bhakti sosial dan kegiatan lainnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad yang menjadi salah satu narasumber menjelaskan tentang kebijakan pemerintah dan kerukunan hidup umat beragama di Indonesia.

Dalam pemaparannya Kakankemenag menghimbau agar pemeluk agama memperhatikan isu-isu sensitif dalam kerukunan hidup umat beragama, diantaranya adalah perpindahan agama, pendirian tempat ibadah, penyiaran agama, perkawinan beda agama, bantuan bermotif agama dan penguburan jenazah.

Kemah kebangsaan ini adalah kegiatan yang mengumpulkan antar pemeluk agama dalam satu tenda, mulai dari Agama Islam, Katolik, Kristen, Budha, dan Hindu yang beraktivitas bersama-sama. Selama tiga hari mereka juga saling berdiskusi, dan mengikuti kegiatan ceramah dari pemateri yang telah di jadwalkan. Kegiatan ini sudah pernah diadakan tahun-tahun sebelumnya, dan saat ini merupakan ketiga kalinya kemah kebangsaan diselenggarakan. (Hd/gt)