Magelang – Menteri Agama RI yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, yang juga sebagai Pgs. Direktur Jenderal Bimas Buddha, Nur Syam, pagi ini (04/10) hadir di Hotel Puri Asri Kota Magelang guna membuka kegiatan Yobbana Dhamma Samaya Tingkat Nasional Tahun 2016. Sekjen hadir didampingi oleh Pgs. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Syaifuddin Zuhri dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DIY, Nizar Ali dan para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama seluruh Indonesia serta para Bhikku Sangha se Indonesia. Hadir pula Ketua Walubi, Para Ketua Majelis Agama Budha, dan para pemuda agama Buddha serta tokoh nasional David Hermanjaya.
Kegiatan dengan tema “Melalui Yobbana Dhamma Samaya Kita Tingkatkan Revolusi Mental Untuk Mewujudkan Pemuda/Pemudi Buddhis Yang Cerdas, Mandiri, dan Profesional” tersebut diikuti oleh pemuda/pemudi Buddhis se-Indonesia.
Acara dimulai dengan defile kontingen masing-masing provinsi dengan busana daerah, diiringi lagu daerah asal kontingen. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan kepada pemuda/pemudi Buddhis se-Indonesia. Sebanyak 511 pemuda/pemudi hadir mengikuti kegiatan yang diselenggarakan mulai tanggal 3 s.d. 8 Oktober 2016.
Maksud diselenggarakannya kegiatan ini menurut ketua panitia, Parwadi, adalah untuk meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama Buddha dalam membentuk budi pekerti luhur dengan kegiatan keagamaan dan kegiatan kebangsaan melalui bela negara. Beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan antara lain bela negara, pelatihan kedisiplinan, pelatihan kepemimpinan, dan meditasi. Juga akan diselenggarakan wisata religi, bhakti sosial dan penanaman pohon di pelataran Candi Borobudur.
Menteri Agama RI dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menag menyampaikan bahwa saat ini ada permasalahan mendasar yang dihadapi oleh tanah air yaitu, kemiskinan, kebodohan, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotik, dan minuman keras. Dengan diselenggarakan kegiatan ini diharapkan para pemuda tidak hanya kritis tetapi mampu memecahkan masalah yang ada. Muda-mudi juga diharapkan menjadi penerus bangsa yang berkualitas sebagai bentuk nyata revolusi mental bangsa.
Menag mengajak agar pemuda memanfaatkan waktu pada hal yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat di masa yang akan datang. “Masa muda tidak akan berulang,” kata Menteri Agama. Untuk itu, lanjutnya, gunakan masa muda dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai terperosok dalam hal yang tidak berguna yang menjerumuskan pada kesengsaraan.
Nur Syam, menambahkan bahwa kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebanyak 17.504 pulau dimiliki Indonesia, sekitar 7.000 pulau belum berpenghuni dan belum mempunyai nama. “Masih banyak hal yang luar biasa dimiliki oleh Indonesia”. Tetapi yang paling membahagiakan dan membanggakan adalah seluruh kekayaan bangsa yang beraneka tersebut menyatu dalam NKRI,” imbuhnya.
Di pundak para pemuda, masa depan bangsa dipertaruhkan. Untuk itu sudah sepantasnyalah para pemuda bersemangat untuk mencapai masa muda yang cemerlang, masa depan yang lebih baik dari masa sekarang. “Selamatkan diri Anda, maka dengan demikian Anda telah menyelamatkan masa depan bangsa,” kata Nur Syam.
Usai menyampaikan sambutan tertulis Menteri Agama RI, Nur Syam membuka secara resmi kegiatan Yobanna Dhamma Samaya Tingkat Nasional Tahun 2016 dengan pemukulan Gong. (fat/gt)