34. Workshop Penguatan Wawasan Islam Rohmatan Lil Alamiin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Resume :

– Berita menurut kami sudah kadaluarsa

– konten berita cukup di web kabupaten saja

 

 

==================================================

Kemenag Wonosobo, 23 Februari 2017 Seksi PAIS menyelenggarakan Workshop Penguatan Wawasan Islam Rohmatan Lil Alamiin bagi Siswa SMA dan SMK Kabupaten Wonosobo Tahun 2017, acara ini dihadiri oleh 40 siswa SMA dan SMK se kabupaten wonosobo yang dikirim perwakilan oleh SMA SMK se  Kab. Wonosobo,  dalam acara ini seksi PAIS menghadikan Pemateri dari Kepala Dinas DiKPORA Kab. Wonosobo Drs. H. Samsul Maarif MM, Komandan KODIM Wonosobo Letkol, Czi Dwi Haryono, Kakankemenag Wonosobo Drs. H. Muhtadin MSI, dan Kasi PAIS H. Imron Awaludin.

Acara ini diharapkan mampu menguatkan Pemahaman dan Pengetahuan tentang Wawasan Islam Rohmatan Lil ‘Alamiin dan Perspektif Multikultural, Islam secara Kaffah, dalam arti tidak parsial, partikularistik dan sepotong – sepotong, serta Siswa dapat mengamalkan Islam Rohmatan Lil ‘alamiin secara komprehensif, integral dan holistic yaitu Islam yang berlandaskan pada nilai – nilai kasih sayang, nilai – nilai yang empatik terhadap agama atau orang lain, nilai – nilai yang menghormati perbedaan dan nilai – nilai rahmat bagi seluruh alam. Siswa dapat menanamkan rasa cinta tanah air dan  bela Negara, dan dapat memfilter terhadap pengaruh global media sosial terutama terhadap berita yang negative maupun yang hoak.

Rundown acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pemateri pertama dari Kantor Kementerian Agama Kab. Wonosobo oleh Kakankemenag, beliau menjelaskan Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang keragaman kebudayaan dalam merespons perubahan demografi dan kultural lingkungan masyarakat tertentu bahkan dunia secara keseluruhan ( global ).Perbedaan merupakan sunnatullah, Budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dan kebenaran budaya bersifat kolektif. Salah satu upaya agar budaya dapat berkembang baik tanpa mempengaruhi budaya yang lain maka setiap individu harus dapat nguri – uri ( merawat ) kearifan budaya local. Dilanjutkan oleh Kasi PAIS Imron Awaludin paparan rohmatan lil’alamin, kemudian materi dari Komandan Kodim 0707 Wonosobo Letkol Czi menjelaskan materi Wawasan Kebangsaan dan Pemateri terakhir dari Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Samsul Maarif tentang Filterisasi Perkembangan Jaman.

Seiring perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan informasi sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Kemudahan dalam mengakses informasi agar dapat berkomunikasi jarak jauh maupun jarak dekat dapat dengan mudah melalui media sosial. Pengaruh media sosial  ( tehnologi ) dengan fitur yang canggih sangat digemari oleh para pelajar. Dampak positif bagi siswa adalah 1). sebagai media penyebaran informasi dengan cepat. 2). Sebagai sarana untuk mengembangkan ketrampilan dan sosial 3). Memperluas jaringan pertemanan. Sedangkan dampak negative bagi siswa antara lain 1). Kecanduan situs 2). Kerusakan fisik ( karena berjam-jam menggunakan medsos 3). Kejahatan dunia maya ( cyber crime) seperti hacking/hecker, membobol system. Media sosial sudah menjadi factor penting interaksi antar manusia khususnya kaum remaja. Namun dengan adanya media sosial menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya dihadapan orang lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya khususnya para ramaja. Oleh karena itu siswa harus mengerti pengaruh media sosial, mampu menyeleksi media sosial dan mampu membatasi diri akan penggunaan media sosial.