Madrasah Samakan Persepsi Penyelenggaraan UAMBN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Sebanyak 40 orang Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri dan swasta se Kabupaten Boyolali mengikuti sosialisasi Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) Madrasah  yang diadakan oleh Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali (Selasa, 07/03).

Sosialisasi yang digelar di Aula Kankemenag Kab. Boyolali bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang pelaksanaan UAMBN Madrasah Aliyah agar berlangsung baik. Tampak hadir dalam acara ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Saerozi dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kankemenag Kab Boyolali Asikin.

Dalam sambutannya Kepala Kankemenag Kab Boyolali menyampaikan bahwa ujian nasional harus diadakan setiap tahun agar perkembangan dan permasalahan pendidikan di Indonesia dapat diketahui. Hal ini sesuai dengan undang undang sistem pendidikan nasional. “Ujian nasional merupakan amanat dari undang undang dalam rangka melakukan evaluasi pendidikan secara nasional,” ungkap Saerozi.

“Dalam pelaksanaannya, ujian nasional yang dilaksanakan setiap tahun tentunya senantiasa mengalami perubahan”, lanjut saerozi. Perubahan tersebut adalah untuk menyesuaikan antara penyelenggaraan ujian nasional dengan perkembangan pendidikan di indonesia. Setiap tahun ada beberapa kebijakan baru terkait penyelenggaraan ujian nasional. Kebijakan tersebut tentunya bertujuan untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh pada saat pelaksanaan ujian nasional.

Untuk mendukung pencapaian hasil yang baik, sosialisasi seperti ini sangat diperlukan. Apa lagi pada tahun 2017 ini mulai diujicobakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) baik di sekolah maupun madrasah. “Diharapkan, dengan diadakannya sosialisasi tersebut, madrasah yang menyelenggarakan ujian nasional baik itu yang menyelenggarakan UNBK maupun ujian tulis dapat menyelenggarakan ujian nasional dengan baik, karena suksesnya penyelenggaraan pendidikan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa”,pungkasnya. (Jaim/Wul)