Dengan Jurnalistik Kita Bangun Citra Kementerian Agama.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, (Bimas Katolik) – Persoalan jurnalisitik sangat dinamis namun besar manfaatnya dalam rangka untuk membangun citra Kementerian Agama, karena pada dasarnya sejak manusia lahir sampai dengan mati semua sudah ditulis oleh pendahulu-pendahulu mereka. Meskipun kadang profesi jurnalistik menjadi momok dan dihindari  sebagian besar orang karena untuk menulis berita dibutuhkan keahlian khusus.

Kegiatan Workshop Jurnalisitik Kehumasan ini diadakan karena berangkat dari keprihatinan Farhani selaku Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng tentang animo ASN untuk selalu belajar menulis.

kegiatan yang dilaksanakan di hotel Grasia Semarang ini, jumlah peserta 45 orang terdiri dati 35 utusan Kankemenag Kab/Kota dan 10 orang dari kanwil Kemenag Prov. Jateng. diajak untuk menjadi jurnalis yang handal.

Menurut Farhani, sebenarnya sumber daya manusia kita tidak kalah dengan provinsi lain dalam penulisan berita. Inilah yang menjadi dasar Farhani untuk mengajak pada kepada seluruh Ka Kankemenag di Jajarannya.

Harapannya, setelah mengikuti workshop ini para peserta mempunyai pola pikir dan budaya kerja yang semakin baik. Bahkan Farhani memberi spiritualitas baru bahwa tugas aparatur Kemenag adalah seperti rasul. “Tugas dan pelayanan aparatur Kemenag mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting seperti tugas kerasulan yang menyeimbangkan antara iman dengan tindakan”, demikian pernyataan dan harapan Farhani.

Namun visi dan misi yang mulia sebagai rasul ini perlu disampaikan kepada umat bahwa untuk melaksanakan tugas itu perlu didukung dengan anggaran dan keterlibatan masyarakat. Sangat disayangkan jika berita Kemenag meraih peringkat kinerja kedua dibandingkan dengan seluruh Lembaga Kementerian Nasional tidak disampaikan kepada masyarakat.

Memasukki era global yang ditandai dengan keterbukaan informasi, Farhani lebih lanjut mengharapkan bahwa berita-berita positif dan negatif dari masyarakat perlu ditindaklanjuti agar kinerja Kemenag semakin baik dalam meraih pelayanan prima.

Membangun opini yang baik melalui berita adalah salah satu jalan untuk membangun citra Kementerian Agama menjadi semakin baik ke depan. Sudah tidak pada tempatnya lagi seorang pejabat Kemenag minta dilayani dan bukan melayani umat.

Akhirnya, Farhani menutup materinya dengan sebuah pernyataan tegas bahwa asas keadilan dan asas pemerataan menjadi kunci keberhasilan untuk diterapkan di segala bentuk pelayanan aparatur Kementerian Agama. (Heri/bd)