Haflah Akhirussanah Ponpes Anwarush Sholihin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banyumas – Pondok Pesantren Anwarush Sholihin menyelenggarakan acara Haflah Akhirussanah ke-23 yang diadakan di Komplek Ponpes Anwarush Sholihin Kelurahan Teluk Kecamatan Purwokerto Timur pada hari Sabtu, 6 Mei sampai dengan Ahad 7 Mei 2017. Acara tersebut dihadiri oleh Para Alim Ulama se-Kabupaten Banyumas, Kakankemenag Banyumas, Muspika Kecamatan Purwokerto Timur, Danramil, Kapolsek, Lurah Teluk, Para Wali Santri dan Santri, dan masyarakat umum sekitar Ponpes.

Dalam sambutannya Pengasuh Pondok Pesantren Anwarush Sholihin Al Hafidz KH. Nur Chafidz AD, menyampaikan bahwa kegiatan Haflah akhirussanah yang rutin diadakan setiap tahun ini adalah sebagai tanda revitalisasi amaliyah aswaja.  “Pondok ini sebagai satu wadah menimba ilmu, oleh karena itu, dengan semangat tholabul ilmi mari kita perkuat sistem pendidikan pondok pesantren dengan niat taqarrub kepada Allah SWT,” ungkapnya.

Sebagai pembicara dalam acara Haflah tersebut, hadir KH. Ahmad Muwafiq dari Yogyakarta. Dalam mau’idlohnya, beliau menyampaikan rasa bangga dan senang adanya Haflah akhirussanah di Pondok Pesantren Anwarush Sholihin. Karena menurut beliau, acara haflah merupakan koreksi terhadap apa yang sudah kita dapat setahun yang lalu. “koreksi diri sangat diperlukan, artinya apa yang dikerjakan saat ini setimpal atau seimbangkah dengan apa yang dikerjakan dalam satu tahun,” terangnya. 

Secara terpisah, Kakankemenag Kabupaten Banyumas Mughni Labib menyampaikan bahwa pondok pesantren harus dapat menjadi wadah untuk menempa ilmu bagi santri yang nantinya menjadi kader Islam. “Dengan belajar di Pondok pesantren, santri dapat memahami serta mengamalkan ajaran Agama Islam dengan sempurna dan kaffah. Pondok pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan keagamaan yang tertua di Indonesia, yang harus terus dijaga keberadaannya dan harus ditingkatkan kualitas pendidikannya,” terangnya.

Mughni Labib berharap pondok pesantren sebagai alternatif lembaga pendidikan formal, bisa menghasilkan santri yang mumpuni dan bisa tafaquh fiddin yang pada akhirnya bisa berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya.

Acara akhirussanah tersebut dimeriahkan dengan penampilan Keluarga Muslimat NU Pucung Rungkad Kulon dalam pembacaan Al Barzanji, dilanjutkan dengan pembagian hadiah pawai ta’aruf, dan acara khataman santriwan/santriwati.(hk/bd)