IT Sarana Dakwah bagi Penyuluh Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Dalam mensikapi perubahan zaman yang semakin canggih, penyuluh harus mengupdate metode berdakwah. Metode atau teknik sangat berpengaruh terhadap respon masyarakat terhadap pesan yang disampaikan para penyuluh. Sebagai langkah tanggap sasmita, Selasa (28/06) Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kemenag Cilacap menggelar Halaqah Ulama di Gedung Wanita Patra.

Di sela-sela penyampaian materi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib menegaskan bahwa penyuluh harus mengupdate metode dakwahnya. Di era serba elektronik, penyuluh wajib melek teknologi. “Derasnya arus informasi harus disikapi secara bijaksana, dalam arti penyuluh jangan istiqomah dengan metode dakwahnya. Penyuluh harus merubah metode dakwah sesuai perubahan zaman. Jadilah penyuluh yang aktif dan kreatif serta inovatif dalam teknologi,”katanya.

Sementara itu, dalam merajut jalan menuju persaudaraan umat, Mughni Labib menyampaikan empat hal yang harus dilaksanakan dalam hidup beragama. Pertama, Sikap moderat atau sikap tengah, tidak terjebak oleh sikap ekstrimis. Kedua, Sikap seimbang dalam berbagai hal termasuk dalam penggunaan dalil, baik ‘aqli maupun naqli. Ketiga, Adil atau proporsional dalam mensikapi persoalan berdasarkan hak dan kewajiban. Keempat, Sikap toleran terhadap perbedaan, baik perbedaan agama, keyakinan, sosial kemasyarakatan, budaya, termasuk masalah khilafiyah.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Imam Ghazali, Musa Ahmad menekankan pada Islam yang penuh rahmat. Dikatakan bahwa, Nabi pernah mempersilakan umat Yahudi untuk melaksanakan misa di lingkungan masjid Nabawi. Dari contoh ini sangat jelas bahwa Islam adalah agama yang sangat toleran terhadap umat manapun.

Ketua Pokjawas Kemenag Cilacap, ‘Aid Mustaqim bertekad untuk meningkatkan kemampuan organisasinya dalam penguasaan teknologi. Pihaknya akan bekerja sama dengan pihak lain yang berpengalaman di bidang IT. Upaya ini sangatlah relevan dengan zaman di mana setiap manusia selalu berkutat dengan telepon genggam yang berbasis aplikasi. Tentunya keberhasilan rencana tersebut sangat tergantung pada kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. (budiono/gt)