Jangan Malu dalam Praktek Mengajarkan Agama pada Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Guru merupakan suatu profesi yang selalu berkaitan dengan pendidikan anak-anak bangsa. Ia harus memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan serta menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum untuk diajarkan kepada siswa. Sebagai seorang pendidik guru merupakan panutan untuk ditiru dan diteladani oleh siswa baik dari sikap, perilaku, budi pekerti, berakhlak mulia, tekun dan mau belajar.

Berharap agar membentuk kepribadian siswa beragama di masa yang akan datang, Guru Taman-kanak  di  Banjarnegara  perlu membekali pengetahuan Pendidikan Agama Islam yang di ajarkan kepada anak didiknya. Kecenderungan guru mengajarkan PAI di tingkat TK dari pendidikan umum juga  mengajarkan “sebisanya” dan “sekenanya”, maka Seksi PAI Kemenag Kabupaten Banjarnegara mengundang sejumlah 60 guru TK guna Rapat Koordinasi terkait penerapan Pendidikan Agama Islam hari (07/03) ini di Aula Kantor.

“Mengajarkan Pendidikan Agama Islam ataupun Al Quran perlu disampaikan dengan benar dan dari hati. Supaya berkesan, membekas,dan terserap anak didik juga perlu teknis yang benar”, pesan Kasi PAI Kankemenag kabupaten Banjarnegara Sumarna.

Dengan adanya silabus yang sudah ada, para guru diharapkan kreatif dan ber improvisasi dengan menyampaikan materi agama, jika belum bisa maka perlu menggali informasi dari buku, internet, dan rekan-rekan sesama pengajar. Dalam praktek mengajar juga tidak  usah malu dan takut saat  mempraktekkan, seperti membaca Al Quran.  Mungkin awal-awal kurang pas,  tapi jika terus dipraktekkan dan evaluasi maka akan sesuai.

Perkembangan jaman yang global, teknologi  dan informasi dari Internet berpengaruh pada penerimaan informasi ke  siswa, dibutuhkan penguasaan materi PAI dan meningkatan kompetensinya guru walau masih tingkat TK. “Kecenderungan pengetahuan yang  masuk ke siswa akan berpengaruh terhadap  keyakinan dan pembentukan pendidikan anak. Kualitas pendidikan yang tepat adalah  di dalam kelas,  karena  ada mentor seorang guru”, tegas Sumarna.

Pada sesi selanjutnya, pengisian materi berupa teori dan praktek disampaikan juga  oleh pengawas TK/SD. Dengan harapan guru-guru TK  lebih semangat dalam mengajar di kelas khususnya agama secara profesional. (Nangim/Af)