Kakanwil : Hindari penumpukan anggaran di akhir tahun

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahmadi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun Anggaran 2016 kepada pejabat unit eselon tiga di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (23/12).

Berdasarkan data yang dihimpun dari Subbag Keuangan dan Perencanaan bahwa DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah paling besar dibandingkan DIPA satuan kerja lain se-Jawa Tengah yaitu hampir sebesar Rp 5,8 Trilyun. Dari alokasi tersebut yang paling besar alokasinya pada program Pendidikan Islam yang mencapai hampir 4,9T. Penyerahan DIPA sengaja dilaksanakan lebih awal sebagai wujud komitmen bersama untuk memastikan agar pelaksanaan anggaran dapat dimulai tepat waktu. Dengan demikian, seluruh satuan kerja dapat segera mengeksekusi rencana-rencana yang sudah ditetapkan dalam DIPA.

Setelah diserahkannya DIPA, maka ada keharusan dari satker di Jajaran Kanwil Kemenag Prov. Jateng sebagai lembaga publik untuk mengumumkan program dan kegiatannya termasuk di dalamnya Rencana Umum Pengadaaan dengan melalui portal SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaaan) sehingga publikpun juga dapat memantau dan mengetahui segala bentuk program dan besaran anggaran yang dimiliki oleh masing-masing satuan kerja.

Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Ahmadi menegaskan untuk segera merealisasikan segala perencanaan yang telah tertuang pada DIPA dengan tetap memperhatikan aturan yang ada serta sisi urgenitas dan waktu. “Pelajari dan teliti akun, dan ambil langkah apabila ada revisi. Namun, dalam bahasa perencanaan hindari revisi DIPA kecuali ada kebijakan baru dan memang sangat diperlukan,” pinta Ahmadi dalam arahannya.

Langkah selanjutnya, koordinasi internal secara intensif untuk menghindari tumpang-tindih tugas dan fungsi serta memperhatikan ketepatan akun.

DIPA tidak hanya sekedar DIPA saja namun harus bisa dibreakdown progam dan kegiatannya yang didalamnya mencakup maksud dan tujuan, sasaran kegiatan dan volume kegiatan sehingga hal ini membantu pimpinan dalam membaca program dan kegiatan yang akan dilaksanakan,” lanjut Kakanwil.

Berikutnya, perlu menyusun jadwal kegiatan sebagai acuan atau pedoman rencana kerja, hal ini juga bertujuan untuk menghindari penumpukan anggaran di akhir tahun maupun keterlambatan serapan.

Harapannya nanti proses realisasi anggaran dalam DIPA Tahun 2016 lebih baik karena dengan dilaksanakannya langkah-langkah tersebut, dapat meningkatkan kualitas output dan outcome dari kegiatan sehingga tidak hanya jumlah serapan saja yang menjadi prioritas akan tetapi lebih menitikberatkan pada hasil. (wulan)