Kakanwil : Kembangkan Sinergogi untuk Peningkatan Kompetensi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Dalam rangka memperingati hari lahir ke-38 MAN Cilacap 1, Sabtu (19/03) menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahmadi guna memberikan pembinaan kepada para tenaga pendidik dan kependidikan MAN Cilacap. Pada pembinaan ini Kakanwil hadir didampingi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Jamun.

Menurut Muhadi, Kepala MAN Cilacap, beberapa rangkaian kegiatan dalam menyambut hari lahir ini telah dilakukan beberapa kegiatan antara lain beberapa seminar, donor darah, bazar murah, jalan sehat, pertandingan voli SMP/MTs se Eks Karesidenan Banyumas, pengajian dan khayalan Alquran, servis motor gratis, pentas seni siswa MAN, dan pertunjukan wayang kulit yang akan diselenggarakan malam hari nanti. Kepala MAN Cilacap mengungkapkan kegembiraannya karena selama menjabat sebagai kepala MAN Cilacap, baru hari ini dihadiri secara pribadi oleh Kakanwil.

Dalam pembinaan tersebut, Kakanwil mengucapkan selamat memperingati hari jadi dan sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. “Selamat merayakan hari lahir ke-38 MAN Cilacap,” kata Ahmadi. Usia 38 merupakan usia tertua dari madrasah kita karena 38 tahun silam terjadi transisi dari PGAN menjadi MAN. “Bukan saja memperingati hari lahir, tetapi yang terpenting adalah adanya muhasabah terhadap seluruh aktivitas yang dilakukan guna perbaikan dan peningkatan mutu diseluruh lini.” Kerjasama dan pemenuhan kompetensi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan mutlak diperlukan untuk mewujudkan semboyan madrasah lebih baik.

Kiprah madrasah di Jawa Tengah dalam mengantisipasi radikalisme sangat diperlukan. Paham radikal menjadi perhatian khusus dan perlu diantisipasi khususnya bagi guru Aqidah Akhlaq. “Jangan sampai ada bibit-bibit piagam radikalisme di kalangan siswa. Kalau ada satu saja maka dipastikan akan merembet kepada siswa-siswa lainnya. Untuk itu diperlukan juga pendekatan kepada orang tua murid, untuk mengetahui seberapa jauh perhatian orang tua terhadap pemahaman agama anaknya,” jelas Ahmadi.

Yang tidak kalah penting, menurut Ahmadi, dalam mengantisipasi tumbuhnya paham radikalisme adalah mengeratkan hubungan dengan masyarakat. Hubungan baik dengan masyarakat ini akan memberikan efek positif bagi madrasah, termasuk juga dalam rangka peningkatan kualitas madrasah yang harus memperhatikan 5 nilai budaya kerja dan 6 pilar pengembangan madrasah : 1) pilar keislaman, 2) pilar keindonesiaan, 3) pilar keilmuan, 4) pilar keumatan, 5) pilar kemandirian, dan 6) pilar kemodernan.

Kakanwil juga berharap agar tenaga pendidik dan kependidikan meningkatkan prestasi kinerja dengan bekerjasama dan kebersamaan antar personal. “Kembangkan sinergogi untuk kinerja terbaik,” kata Ahmadi. Bekerjasama dalam belajar untuk meningkatkan kompetensi akan lebih efektif dibandingkan dengan bekerja dan belajar secara individual.

Porseni Kemenag se-Eks Karesidenan Banyumas

Sebelumnya, pada pagi hari tadi, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah membuka Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) Persahabatan Antar Kankemenag se-Eks Karesidenan Banyumas. Pembukaan dilaksanakan di halaman Kantor Kementerian Agama Kab. Cilacap. Kakanwil menyampaikan kegiatan ini penting sebagai sarana silaturahmi sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas jasmani dan rohani sebagai penyemangat untuk menunjang peningkatan kinerja. Diharapkan Kakanwil agar kegiatan ini murni kegiatan mandiri yang tidak membebani anggaran dinas. Meskipun demikian sportivitas dan obyektifitas harus tetap dijunjung tinggi dengan mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan kekeluargaan.

Porseni yang diikuti oleh para pegawai Kementerian Agama ini ini mempertandingkan beberapa cabang olah raga dan seni antara lain : bola voli, bulu tangkis, tenis meja, catur, footsal, solo song & duet, yang pada tahun lalu diraih juara umum oleh Kankemenag Kab. Cilacap. “Terima kasih saya sampaikan bahwa kegiatan ini tidak melibatkan pegawai madrasah. Karena jika demikian akan mengganggu proses pembelajaran di madrasah yang bersangkutan,” kata Ahmadi mengakhiri sambutan pembukaannya. (fat/gt)