Menag Resmikan Dua Gedung di IAIN Purwokerto

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banyumas – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin meresmikan gedung perpustakaan dan fakultas dakwah di Kampus IAIN Purwokerto, Jumat (10/02). Gedung perpustakaan ini akan menjadi rujukan bacaan bagi masyarakat akademisi baik dosen dan mahasiswa khususnya mahasiswa IAIN Purwokerto.

Dalam sambutannya, rektor IAIN Purwokerto, A. Luthfi Hamidi, menyampaikan bahwa pembangunan dua gedung fasilitas akademik tersebut bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). “Dua gedung yang dibangun sejak bulan Agustus 2016 ini menelan biaya Rp34 Milyar,” kata Luthfi.

Dalam kesempatan itu Bupati Banyumas, Achmad Husein mengucapkan selamat datang teriring ucapan terimakasih kepada Menteri Agama yang berkesempatan hadir di kota Purwokerto. Husein menyinggung masalah budaya dan agama, sebagaimana akan disampaikan oleh Menteri Agama dalam Orasi tentang Agama dan Budaya.

Orasi yang disampaikan Menteri Agama dihadiri Bupati Banyumas, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, pimpinan Perguruan Tinggi Kegamaan Negeri (PTKN), Kepala Pusat Informasi dan Humas Mastuki, Budayawan Ahmad Thohari, Staf Khusus Menag Ali Zawawi, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Farhani, para tokoh agama, dan civitas akademika IAIN Purwokerto. Menteri Agama melaksanakan sholat Jumat di masid IAIN Purwokerto. Usai sholat Jumat, kegiatan dilanjutkan dengan dialog bersama antara Menteri Agama, Bupati Banyumas, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas di Pendopo Kabupaten.

“Saya bersyukur, IAIN Purwokerto lebih maju selangkah dan diharapkan diikuti oleh yang lain, dan saat ini sejumlah perguruan tinggi Islam sudah masuk ke lingkup perguruan tinggi terbaik, ini harus kita jaga dengan baik,” ucap Menag.

Kegiatan selanjutnya adalah kunjungan ke rumah peserta penerima Program Bidik Misi yang diterima kuliah di IAIN Purwokerto, yang berdomisili di Kecamatan Cilongok. Menteri Agama ingin melihat langsung peserta penerima bidik misi, apakah sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan, dan apakah betul-betul dari keluarga tidak mampu .

“Saat ini IAIN Purwokerto terdapat 45 peserta bidik misi dan tersebar di sejumlah fakultas, mereka merupakan hasil penjaringan ketat yang dilakukan IAIN dengan tujuan utamanya memperoleh peserta bidik misi yang sesuai dengan persyaratan, selain kriteria berprestasi dari calon penerima program tersebut,” jelas Luthfi.(hk/Bd-)