Pertahankan Eksistensi Lembaga Agama, Kemenag Rembang Gandeng Pemkab

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Kabupaten Rembang merupakan salah satu daerah yang concern terhadap lembaga keagamaan, baik di bidang pendidikan formal/non formal maupun pemberdayaan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa lembaga semi dinas yang telah eksis selama beberapa tahun terakhir ini.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, H. Atho’illah ketika mendapat kunjungan studi banding dari Kepala Kankemenag Kota Tegal, H. Nuril Anwar beberapa waktu lalu.

Disebutkannya, beberapa lembaga yang eksis tersebut antara lain Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al-qur’an (Badko TPQ), Lembaga Pendidikan dan Pengamalan Agama Islam (LP2A), Forum Komunikasi Madrasah Diniyyah Takmiliyyah (FKDT), dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP). Organisasi tersebut merupakan bentukan dari Kementerian Agama kabupaten Rembang dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Rembang dan tokoh masyarakat setempat.

Selain aktif menjalin komunikasi dengan masyarakat, organisasi ini juga rutin menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Dicontohkannya, kegiatan MTQ yang digelar setiap tahun, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Sementara LP2A rutin mengadakan kurban setiap perayaan Idul Adha. Pula FKDT yang beberapa tahun terakhir ini aktif menggelar lomba antar madrasah diniyyah se-kabupaten Rembang. “Bahkan FKPP juga secara rutin menyelenggarakan Musabaqoh Qiro’atul Kutub setiap tahunnya,” ujar Atho’illah.

Tak salah apabila Nuril yang dulu pernah menjabat sebagai Kasi Urais Kankemenag Kabupaten Rembang tertarik untuk melakukan studi banding. Nuril menyampaikan, maksud studi banding tersebut adalah keinginan untuk menghidupkan kembali organisasi keagamaan yang dulu pernah aktif.

Kedatangan Nuril tersebut disambut langsung oleh Kakankemenag didampingi Ka Sub Bagian Tata Usaha, H. Mohammad Ali Anshory, Kasi PD Pontren, H. Musthofa, Kasi Bimas Islam H.M. Mahmudi, dan Kepala MAN Rembang, H. Masyhuri.

Kerjasama

Atho’illah mengungkapkan, salah satu strategi untuk mempertahankan atau membentuk organisasi keagamaan adalah dengan menggandeng pemerintah daerah setempat. Pihaknya telah bekerjasama dan berkomunikasi dengan pemerintah Kabupaten Rembang untuk mengembangkan lembaga-lembaga tersebut.

Strategi penting lainnya untuk menjaga keberlangsungannya adalah dengan menggandeng Pemkab untuk terlibat dalam kepengurusannya. Sebagaimana diketahui, Ketua badko TPQ adalah Kepala Bagian Kesra, H. Abdullah, dan Ketua LPTQ adalah Sekretaris Daerah Rembang, H. Hamzah Fathoni.

“Alhasil, lembaga-lembaga tersebut hampir setiap tahun mendapat bantuan dari Pemkab Rembang, melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Bag Kesra), baik berupa bantuan sosial maupun hibah. Organisasi tersebut juga telah resmi terdaftar di Kesbangpolinmas dengan Bupati sebagai Ketua Dewan Penasehatnya,” urainya.

Namun hal yang utama, pungkasnya, komitmen antar stakeholder, dalam hal ini Kemenag, Pemkab, dan masyarakat, untuk bersama-sama menghidupkan ghiroh lembaga keagamaan dalam rangka membangun masyarakat yang berlandaskan akhlakul karimah.—Shofatus Shodiqoh