RA Zamzam, Sumber Ilmu yang Tidak Pernah Kering

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Zamzam dalam Bahasa Arab berarti banyak, melimpah ruah. Zamzam adalah sumber mata air yang tidak pernah kering terletak berdekatan dengan Ka’bah di Masjidil Haram. Sumber air yang diyakini suci oleh umat Islam ini tidak pernah habis walau sudah diambil dan dibawa setiap harinya oleh umat muslim di penjuru dunia.

Bermaksud dengan arti kata inilah, kata Zamzam dipakai untuk nama sebuah Raudhatul Athfal (RA) yang berdiri pada tahun 2012. Lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama ini berlokasi di Jl. Kandri Selatan RT 03 RW 01 Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Saat ini RA Zamzam memiliki 33 siswa, dari kelompok A dan B di bawah pimpinan Hidayah.

Pada saat penilaian Lomba Desa tingkat Provinsi Jawa Tengah, Selasa (23/05) RA ini mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam rangkaian kegiatan penilaian Kelurahan Kandri mewakili Kota Semarang. Para siswa mengikuti outbound di desa Wisata Kandri dengan beberapa kegiatan antara lain memetik jambu dan memanen singkong sebagai bentuk interaksi dengan tanaman. Interaksi terhadap binatang dilakukan dengan mencari rumput dan memberi makan sapi. Selain itu siswa diajak memberi makan ikan di kolam dan mencebur ke kolam yang penuh lumpur untuk menangkap ikan. Berikutnya, sebagai pengenalan dengan lingkungan alam, anak-anak diberikan pengetahuan cara menanam padi di sawah dan mengenal sungai.

Kepala RA Hidayah memaparkan bahwa tujuan kegiatan outbond ini untuk menambah wawasan anak didik dalam berinteraksi dengan alam dan bereksplorasi dengan lingkungan. “Disamping berinteraksi dengan alam, tanaman dan binatang, anak didik juga dilatih keberanian, membangun kerjasama sekaligus menumbuhkan percaya diri,” kata Kepala RA. Pengenalan dan interaksi dengan alam dapat menumbuhkan rasa cinta pada alam sejak usia dini. “Yang juga tidak kalah penting adalah mengenalkan keberadaan RA Zamzam kepada masyarakat luas melalui Kandri Desa Wisata,” lanjutnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dewan Juri Lomba Desa tingkat Provinsi Jawa Tengah, Tim peninjau dari Kota Semarang dan Kecamatan Gunungpati, hadir pula Camat beserta istri yang menyapa anak-anak RA. “Banyak hal yang diperoleh anak didik pada acara hari ini, semuanya merupakan pengalaman berharga yang akan memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman baru bagi mereka,” terang Hidayah. Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan simulasi penanganan korban pertolongan pertama pada kecelakaan.

Selebihnya ia berharap kegiatan outbond akan berdampak positif pada perkembangan anak dan mengembangkan karakter sejak usia dini. Berbagai kegiatan yang diterapkan dalam proses belajar anak didik di lembaganya dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak baik kognitif, sosial emosional, psikomotorik dan bahasa, sehingga harapan pemberian nama Zamzam terhadap RA sebagai sumber ilmu yang tidak pernah kering dan melimpah ruah benar-benar dapat terwujud. (hid-ch/gt)