Muh Habib : Tidak Ada Dosa di Antara Kita

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Halal bi halal merupakan tradisi umat Islam Indonesia yang dilaksanakan pada saat merayakan hari raya Idul Fitri. Dengan tujuan saling memohon maaf atas kesalahan yang dilakukan, jajaran ASN Kementerian Agama Kota Semarang usai melaksanaan apel pagi pada hari pertama masuk kerja pasca cuti bersama Idul Fitri 1438H, Senin (03/07) juga melakukan halal bi halal. Ditandai dengan berjabat tangan sambil berdiri berjajar, sekitar 200 pegawai saling bermaaf-maafan melebur salah yang telah dilakukan terhadap sesama.

Saling jabat tangan diawali oleh Kasubbag Tata Usaha kepada Kepala Kantor diikuti oleh Kepala seksi dan Penyelenggara, Kepala KUA, Kepala Madrasah Negeri kemudian diikuti semua pengawas, penyuluh dan pegawai serta perwakilan guru ASN Kemenag Kota Semarang.

Ketika diminta keterangan tentang tujuan halal bi halal, ditemui seusai acara Kakankemenag Muh Habib mengungkapkan, melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan bentuk ketaatan hamba kepada Sang Khalik. Hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan apabila kita berpuasa di bulan Ramadan dan menjalankan ibadah dengan baik maka Allah SWT akan mengampuni dosa hambaNya.

“Sebagai hamba Allah SWT hubungan dengan Sang Khalik atau hablum minallah kita lakukan. Halal bi halal adalah minta maaf dengan sesama manusia dalam rangka menjaga hubungan hablum minannas. Jika hablum minallah dan hablum minannas selalu kita jalankan maka insya Allah akan membawa keberkahan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat,” sambung Muh Habib.

Tradisi di Kemenag Kota Semarang ini rutin dilakukan pada hari pertama masuk pasca liburan Idul Fitri di halaman kantor. Menurut Kakankemenag, kantor adalah rumah kedua bagi para ASN. “Selama lima hari dalam seminggu kita berada di kantor pada jam kerja. Dengan seringnya kita bertemu dengan pegawai di lingkungan kantor, berkoordinasi, bekerja sama dan bergaul antar sesama pegawai pasti ada sikap, tutur kata atau perbuatan yang mungkin menyinggung perasaan atau membuat luka di hati. Lebaran adalah saat yang tepat bagi kita untuk saling memaafkan. Hari ini tidak ada dosa di antara kita,” ungkap Muh Habib.

“Ibarat kertas putih tabularasa kita buka lembaran baru semoga pasca Idul Fitri semakin meningkat keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Sang Pencipta dan semakin kompak dan harmonis hubungan antar sesama. Sebagai ASN semakin meningkat kinerja dan disiplin dalam bekerja,” pungkasnya. (ch/gt)