KPRI Kemenag Banjarnegara Salurkan Bantuan Bencana Longsor

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa terjadi bencana tanah longsor dan mengundang simpati berbagai pihak. Dengan rasa kebersamaan dan sosial KPRI Amal Bhakti sebagai salah satu unit usaha Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara yakni SBPBU yang berada di Karangkobar, Jumat pagi (19/1) menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara H Masdiro, didampingi Ketua KPRI Amal Bhakti HM Setyadi, menyampaikan sesuai informasi bahwa salah bantuan yang sangat dibutuhkan dalam penanganan dampak bencana tanah longsor di yakni bahan bakar minyak (BBM) maka dengan bantuan BBM sebanyak 390 liter semoga bermanfaat.

''Selain BBM juga ada bantuan bahan makanan seperti beras 650 kilogram. Kemudian ada juga peralatan mandi dan cuci 130 pak, mi instan 16 karton, air mineral 40 karton, obat-obatan ringan 130 paket dan jajan anak 29 karton. Seluruhnya senilai Rp 23 juta,” kata H. Masdiro.

''Bantuan BBM ini sangat bermanfaat untuk operasional penanganan bencana. Bahan bakar ini didistribusikan dan digunakan untuk operasional kendaraan posko dan sukarelawan penanggulangan bencana,'' kata Koordinator Posko Gabungan BPBD Banjarnegara, Herman Satmoko.

Kendaraan yang sering digunakan untuk operasional penanganan bencana tidak hanya dari BPBD saja, namun juga dari institusi lain seperti PMI, SAR dan para sukarelawan dari berbagai pihak. Di antaranya kendaraan yang digunakan untuk mengantar dan menjemput anak-anak Desa Suwidak dan Dusun Sikenong yang berangkat sekolah.

''Di Sikenong harga BBM mahal, kini mencapai Rp 12 ribu per liter dan persediaan tidak banyak. Di sana ada sukarelawan posko yang menjemput dan antar petugas pelayanan kesehatan dari jalan alternatif setapak ke Dusun Sikenong. BBM bantuan untuk operasional antar jemput itu,'' kata Kades Bantar, Eko Purwanto.

Bantuan BMM, bahan makanan dan lainnya adalah tahap pertama dan akan ada bantuan berikutnya. Harapannya kepedulian itu dapat meringankan beban warga yang dilanda musibah, ucap Masdiro. (Nangim/bd)