Irjen dan Jajarannya, Satu Alat untuk Membantu ASN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Dalam rangka upaya peningkatan disiplin pegawai, Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan menyelenggarakan kegiatan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh  Inspektur Jendral Kementerian Agama Republik Indonesia (Irjen Kemenag RI ) Nur Kholis Setiawan, bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah,  Farhani di Aula MAN Insan Cendekia Pekalongan, Rabu (21/02). Yang dihadiri Kankemenag, Kepala Sub Bag TU, Kasi, Gara Syariah, Kepala KUA Kecamatan, Perencana, Pranata Humas, Analis Kepegawaian, Pengawas Madrasah/PAI, Penyuluh Agama Islam, Kepala MAN I, MAN II, MAN IC,Kepala MI, MTs. N, MA, Ketua IGRA dan K3 RA di Lingkungan Kementerian Agama Ko. Pekalongan. 

Ketua Panitia,  Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan Akhmad Mundakir,  menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan dalam rangka upaya peningkatan disiplin dan pembinaan pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan.

Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani menyampaikan jumlah serapan DIPA tahun 2017 yang meningkat, seiring dengan meningkatnya kualitas madrasah dan kedepan perlu mendapatkan perhatian.

"Kebutuhan fasilitas/ sarana dan prasarana madrasah semakin meningkat, sampai-sampai ada madrasah yang di”merger” dan ada juga yang menolak penerimaan calon siswa baru, karena kurangnya fasilitas, sehingga diperlukan pembuatan ruang baru melalui SBSN,” kata Farhani

Kemudian dilanjutkan pembinaan ASN oleh Inspektur Jendral Kementerian Agama Republik Indonesia  Nur Kholis Setiawan, menyampaikan bahwa Irjen dan jajarannya hanya satu alat untuk membantu ASN, akan jauh lebih baik jika ASN sudah bisa berjalan sendiri.

“Persoalan apa yang ada di masing-masing satker, maka posisi Irjen menjadi pelacak persoalan, bukan mencari masalah di satker terkait regulasi yang berlaku untuk mengembalikan sesuai dengan relnya, sehingga tidak ada temuan dan aman dalam audit Operasional, Kinerja dan bagian tertentu,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut dapat dilaksanakan dengan 3 hal (beliau mengambil dari Tarekat), Pertama mengetahui prinsip dan dasar ajaran tarekat, ASN paham betul dengan tugas dan fungsinya. Seorang pimpinan tugasnya tidak hanya menyuruh anak buah melakukan sesuatu, tapi harus mampu menguasai tugas yang dibebankan kepadanya. Kedua harus mengetahui doanya, dzikir dan amalannya, ASN harus tahu persis mandat yang diterimanya. "Pahami dan cermati mandat mana yg penting, prioritas plus dan tidak maupun bersifat umum. Ketiga diminta tahu persis sanad dari guru, ASN dalam melaksanakan tugas harus mengetahui dan jelas regulasi aturan dan kewenangannya sesuai tupoksi masing-masing.

“Jika sudah melakukan 3 hal tersebut, kita akan mudah mensikapi dalam menghadapi auditor Irjen, BPK yang memang sudah menjadi tugasnya. Kementerian Agama RI mendapat penghargaan dari KPK sebagai Lembaga Dengan Tingkat Kepatuhan LHKPN Terbaik, juga sebagai Kementerian Dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik tahun 2017,” pungkasnya.

 Acara pembinaan ASN, selanjutnya rombongan menuju Kanzus Sholawat / kediaman Habib Luthfi untuk bersilaturahmi.(ms/rf)