Catur Brata Penyepian di Pura Mitra Kencana Dewa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal (Slawi) – Sedikitnya seratus penganut Hindu berkumpul untuk merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940, di Pura Mitra Kencana Dewa Dukuhwringin. “Ada 70 keluarga di sini, dan didominasi oleh warga yang tinggal di sekitar Pura.”, kata Sudiro, Ketua panitia pelaksanaan Nyepi saat ditemui di Madya Mandala, Sabtu (17/03).

Para umat Hindu di Pura itu sudah berkumpul sejak sebelum matahari terbit, lalu mulai pukul 06.00 WIB mereka menjalankan penyepian. “Kita sedang melakukan catur brata, yaitu 4 pantangan yang harus di laksanakan umat Hindu ketika Nyepi.”, ujar pria 55 tahun itu. “Keempat pantangan itu adalah, kita tidak boleh menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak berpergian (amati lelungaan), dan tidak menikmati segala hal yang bersifat hiburan (amati lelanguan), semua kita lalui demi kewajiban umat yang harus dijalani.”, tambahnya.

Sudiro menjelaskan, bahwa dalam menyambut Nyepi tahun ini, dia beserta 12 rekan kepanitiaannya telah mengoordinasi beberapa ritual peribadatan. Tanggal 11 maret lalu, ia beserta umat sepuranya telah melakukan melasti, yakni upacara penyucian diri sebelum Nyepi tiba. “Kemarin juga kita melakukan tawur kesanga di halaman pura.”, tuturnya.

Mengisi waktu, mereka duduk berbaur tua dan muda, pemimpin sembahyang dan umat lainnya. Melakukan perbincangan religi, membuat kerajinan tangan dari janur kuning dan juga bambu. “Kemarin, janur dan bambu itu dapat dijadikan sarana ibadah. Tapi saat ini, hanya sebagai pengisi waktu saja. Penyepian akan berlangsung sampai besok pagi. Sementara kita tidak memasak, bahkan nanti malam kita tidak akan menyalakan lampu. Lalu, besok pukul 5 pagi kita akan berkumpul lagi di sini untuk sembahyang bersama, sampai akhirnya mengakhiri penyepian pada pukul 6.”, jelasnya.

Sudiro bersyukur, dari tahun ke tahun pelaksanaan ibadah umat Hindu di Pura yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun itu selalu berjalan kondusif dan aman. Ia berharap semoga tolerasi dan kebersamaan antar umat beragama khususnya di Kab. Tegal akan selalu terjalin. “Dan semoga berkat penyepian ini semuanya mendapat keselamatan dan keberkahan.” pungkasnya. (gap/rf)