Kurikulum yang Bagus Harus Didukung Guru yang Hebat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kurikulum 2013 yang kini diterapkan pada seluruh madrasah merupakan produk yang sangat bagus. Namun demikian, sebagus apapun kurikulum kalau gurunya tidak update, maka itu hanya tinggal kurikulum, kurang membawa dampak yang maksimal.

Demikian sambutan Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Ahmad Muhtadi saat mewakili Kepala Kemenag membuka kegiatan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) Diklat Teknis Substantif Penyusunan Bahan Ajar Bagi Guru Bahasa Inggris Madrasah Aliyah di aula kantor, (12/03).

Kasi Pakis juga mengatakan bahwa dalam pembelajaran sebaiknya guru madrasah merubah cara-cara pembelajaran dengan melakukan berbagai inovasi. Menurutnya, penting bagi seorang guru untuk menggunakan alat pembelajaran kekinian seperti pembelajaran dengan slide, animasi, video, dan lain sebagainya.

“Gunakan model-model pembelajaran baru yang dapan menunjang kualitas pendidikan di madrasah. animasi pembelajaran, slide power point, video, dan lain sebagainya.”, terang Ahmad Muhtadi.

Mantan Kasi Pendidikan Madrasah ini melanjutkan bahwa untuk menjadi guru yang hebat, maka seorang pendidik harus mau berubah, tumbuh dan berkembang. Tidak lupa Ia juga mengatakan agar guru menjalani profesinya dengan senang dan bahagia.

“Guru yang baik adalah guru yang mau berubah, tumbuh dan berkembang. Kita juga harus ingat bahwa dalam menjalani profesi kita, lakukan dengan senang dan bahagia”, tutupnya.

Ada 40 peserta DDWK Penyusunan Bahan Ajar Guru Bahasa Inggris. Sebagian besar dari Madrasah Aliyah di Karanganyar dan sisanya perwakilan guru se Eks Karisidenan Surakarta. Selama enam hari dimulai tanggal 12 – 17 Maret 2018, peserta diklat dibimbing oleh dua Widyaiswara, Teguh Suyitno dan Ari Widyaistuti dan dibantu tiga panitia dari Balai Diklat Keagamaan Semarang.

Sementara itu, Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar yang hadir menyampaikan materi diklat menghimbau agar Guru Bahasa Inggris di Madrasah ikut menghadirkan agama dalam proses pembelajarannya. Menurutnya, setiap tenaga pendidik maupun kependidikan di madrasah harus mengaitkan pembentukan karakter agar anak didiknya menjadi pribadi yang berakhlakul karimah. (ida-hd)