Membangun Pendidikan Adalah Membangun Masa Depan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Keberadaan pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah di Banjarnegara amat di butuhkan dalam rangka tugas dan fungsi pengawasan dan pembinaan kepada guru-guru agama. Selain Pengawas juga menjadi jembatan informasi dan sosialisasi hubungan dengan regulasi dan kebijakan khususnya di Kementerian Agama.

Siang ini (28/03) Kepala Kementerian Agama kabupaten Banjarnegara melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah/ janji Jabatan Fungsional 2 pengawas baru menggantikan pengawas yang purna tugas, mengambil tempat Aula Kantor.

Pelantikan disaksikan Kasubbag TU, Kasi dan Gara, Kepala Satker MAN, MTsN dan MIN, pengawas madrasah dan pengawas PAI dan ASN Kankemenag Banjarnegara. Pengawas yang di lantik adalah M. Opnam sururi S.Ag dan Eni Suprapti, S.Ag yang berpangkat Pengawas Muda

Dalam pembinaannya, Kakankemenag H. Masdiro menyampaikan bahwa pengangkatan tugas pengawas merupakan penataan tata organisasi dan tatalaksana. “Pengawas yang baru dilantik diharapkan untuk segera menyesuaikan diri sesuai tugas dan fungsi”pesannya.

Beban semakin berat dipundak pengawas jaman sekarang ini, perlu siap terhadap tantangan di lapangan, juga dinamis dengan dinamika pendidikan ‘jaman now’.  Pengawas juga diharapkan bisa memberi contoh tauladan kepada para guru dan kepala madrasah melalui sikap dan kedisiplinan, “Harus bisa menata diri menjadi teladan di wilayahnya tentunya”, ucap Masdiro.

Membangun pendidikan adalah memangun masa depan NKRI, banyak persoalan dan masalah terkait pendidikan, oleh karena itu perlu Moderasi Pendidikan Agama sebagaimana disampaikan oleh Menteri Agama.

Agama Islam jangan sampai kehilangan jatidirinya,  dan jangan melunturkan eksistensi kultur ke-Indonesiaan. “Boleh kita sekolah ke manapun, silahkan bawa pulang ilmu pendidikan dan pengetahuannya, namun kultur budaya luar yang tidak sesuai jangan di bawa pulang,” ulang Kakankemenag.

Hal ini bukan karena alegri dengan budaya luar, namun perlu memfilter budaya yang masuk agar tidak merusak budaya bangsa dan keutuhan NKRI. Untuk memperkuat moderasi pendidikan ini, perlu dikuatkan kerjasama semua unsur, dari pemerintah, guru dan orang tua, pungkasnya. (Nangim/bd)