081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kepala Madrasah Perlu Miliki Jiwa Enterpreneur

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Sebagai pimpinan, kepala  madrasah diharapkan mengembangkan jiwa entrpreneur-nya dalam mengelola madrasah. Manajemen bisnis perlu diterapkan agar keberadaan madrasah memiliki keunggulan, daya saing dan peningkatan kualitas yang menjadikan madrasah sebagai alternatif terbaik pendidikan diwilayah.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara saat Pengukuhan, pelantikan dan Pengambilan Sumpah/ Janji Jabatan Struktural dan Fungsional Jumat (13/04) di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.

Kakankemenag menyampaikan selamat kepada Kepala MIN dan Kepala Urusan TU MTsN, dan JFT yang dilantik kembali dengan adanya regulasi nomenklatur baru. Sesuai ketentuan KMA Nomor 810 tahun  2017 tentang Perubahan Nama MAN, MTsN dan MIN di Provinsi Jawa Tengah mengharuskan seluruh pejabat definitif harus di lantik kembali, diambil sumpah dan dilakukan serentak seluruh Jawa Tengah.

Dinamika yang cepat didukung dengan perkembangan teknologi dan informasi menuntut kepekaan ASN Kementerian Agama, tidak terkecuali pejabat di kantor dan madrasah.  Kompetensi terkait tugas dan fungsi (tusi) juga perlu di tingkatkan, ucap Masdiro.

Kompetensi Kepala Madrasah

Sebagai Kepala Madrasah perlu memiliki kompetensi utama yang harus di kuasai. Kompetensi tersebut yakni kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahaan.

Kompetensi manjerial berhubungan dengan lingkungan internal madrasah sebagai sebuah organisasi pendidikan. Adapun kompetensi supervisi  digunakan untuk monitoring dan evaluasi khususnya kepada guru saat di kelas.

Jaman Now, jiwa enterpreneur/ kewirausahaan juga perlu di miliki dan di kembangkan seorang kamad. Dengan daya saing pendidikan dengan sekolah, keunikan, keunggulan sekolah tentunya perlu dimunculkan yang menjadikan daya tarik masyarakat menyekolahkan di sekolah tersebut.

Kepala, guru dan pengawas juga perlu memiliki pola pikir futuristik ke depan dengan prinsip siapa yang bersinergi dengan perubahan maka dia akan memenangkan persaingan di masa depan, disampaikan Kakankemenag sebagai penutup. (Nangim/bd)