Masyarakat Antusias Doakan Kesuksesan Ujian Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Sekitar seribu orang terdiri dari  para siswa, orang tua siswa lintas sekolah, masyarakat umum, dan anggota organisasi massa larut dalam khusyuknya Doa Bersama memohon kesuksesan pelaksanaan Ujian pada Madrasah yang diselenggarakan oleh MI Maarif Kradenen Srumbung di halaman Majelis Taklim Al Huda Jelehan Wetan Kradenan Srumbung, Sabtu, (31/03).

Penyuluh Agama Islam Fauzi Nurhadi, melalui media sosial Senin, (2/4) menyampaikan bahwa antusias masyarakat sangat terasa dalam kegiatan tersebut. Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Srumbung dan Pengurus NU Ranting Desa Kradenan.

“Mujahadah diselenggarakan dalam rangka menguatkan ikhtiar dan tawakal menghadapi Ujian Nasional dan ujian madrasah,” kata Fauzi.

Kepala MI Maarif Kradenan Titik Istianti, menyampaikan kegiatan ini dimaksudkan untuk bersama-sama bermunajat kepada Allah Swt dan memotivasi siswa, orang tua, dan masyarakat umum untuk ikut menyukseskan pelaksanaan Ujian pada Madrasah.

Camat Srumbung dalam sambutanya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dan menyampaikan arti penting pendidikan untuk mnyiapkan generasi mendatang. “Ikhtiar sangat perlu dilakukan guna membendung pengaruh budaya yang masuk merusak budaya ketimuran di Indonesia, disamping peran orang tua sangat diperlukan dalam pendidikan karakter,” katanya.

Kegiatan Mujahadah dipimpin Kyai Arif Abdurrohim, Penyuluh Agama Islam Non PNS Kecamatan Srumbung dengan rangkaian kegiatan shalat Isya berjamaah,  shalat Hajat dan lantunan zikir dan doa, dilanjutkan dengan lantunan Asmaul Husna yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Khadzik, Pengasuh TPQ Insan Qurani Kradenan.

Dalam ceramag taushiyahnya, Al Habib Zaenal Abidin menyampaikan bahwa Allah Swt memberi kepada hamba-Nya yg dibutuhkan bukan yang diinginkan. Segala sesuatu tidak lepas dari pertolongan Allah Swt yang ditandai dengan ketenangan hati dan semua hal menjadi pertolongan  atau berguna bagi hamba-Nya.

“Allah tidak pernah salah dan menjadi tugas manusia adalah menerima. Masalah selesai dengan cara menerima, menemukan kesalahan, dan memperbaikinya. Di samping doa, keteladanan merupakan kebutuhan bagi setiap anak,” kata Al Habib Zaenal Abidin.(am/bd)