Menulis itu Berawal dari Pembiasaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid –  Para guru dihimbau agar pembiasaan menulis terus dikembangkan. Guru merupakan insan pilihan yang dipercaya untuk membangun generasi mendatang, sehingga ide dan gagasan para Guru harus dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga dapat memperkaya khazanah dunia pendidikan dan berguna bagi pembangunan generasi masa mendatang.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Mad Sabitul Wafa, saat memberikan sambutan pada Workshop Penulisan Artikel Populer di Media Massa bagi Guru PAI SMA/SMK se-Kedu di SMK  Kesdam IV Diponegoro Magelang, Sabtu, (07/04), menyampaikan bahwa hasil para awak media dalam menulis berita atau artikel di koran sangat enak untuk dibaca karena mereka sudah terbiasa menulis.  

“Ketika membaca koran, artikel terasa enak, tapi saat kita menulis susah sekali. Membangun skill menulis, untuk menorehan pemikiran lengkap saat dituangkan ke dalam tulisan tidak mudah. Ini memerlukan pembiasaan,” kata Sabitul Wafa.

Wafa mengapresiasi Jawa Pos Radar Semarang yang telah memberikan ruang bagi para Guru untuk belajar menulis. Ia mengharapkan setelah mengikuti workshop tersebut para guru dapat menginisiasi tulisan-tulisannya dapat dibukukan.

Wafa menuturkan bahwa kesempatan para guru untuk menulis sangat terbuka lebar. Di sela-sela kesibukannya mengajar, para guru dapat memanfaatkan waktu untuk menulis tentang supervise dalam pembelajaran, Kurikulum 2013, pendidikan karakter dan lain-lain. Tulisan-tulisan itu apalagi bisa dimuat di media akan dibaca dan sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

“Berlatih jurnalisme membutuhkan dedikasi tinggi dan jangan sering mengeluh. Ikhlaskan hati dan pikiran agar dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Pembiasaan menulis akan melahirkan ide-ide positif yang akan melahirkan pikiran-pikiran positif,” pesannya.

Saat ini harian Jawa Pos Radar Semarang telah menyediakan rubrik Untukmu Guruku untuk mewadahi tulisan-tulisan artikel popular tentang gagasan di dunia pendidikan untuk disajikan kepada publik.

Bagi guru, kebiasaan menulis akan membentuk sikap kritis dan terbiasa berpikir sistematis. Selain itu, tulisan-tulisan yang dimuat di media massa menjadi angka kredit bagi keperluan Kenaikan Pangkat seorang guru.

Melalui workshop tersebut, guru diharapkan dapat memiliki kompetensi tentang bagaimana menulis yang baik dan benar sehingga pesan yang disampaikan dapat tepat sasaran, termasuk mengetahui trik-trik agar tulisannya dapat dimuat di media massa. (am/bd)