Pelaksanaan Ibadah Haji Didik Jiwa Muhsin Jamaah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara –  Ucapan talbiyah, Rabu pagi (18/07) menggema sebelum kegiatan manasik haji tingkat kecamatan. Bertempat di Gedung Manasik Haji KUA Kecamatan, Kabupaten Banjarnegara dan Gedung Istiqomah Aisyiah Banjarnegara yang posisinya berdekatan. Peserta berjumlah 152 calon jemaah haji (Calhaj) berasal dari Kecamatan Banjarnegara dan sebagian dari Kecamatan Pagedongan.

“Menjadi jemaah haji tahun ini diharapkan para calon jemaah haji untuk bersyukur,” ucap Kakankemenag Kabupaten Banjarnegara, H. Masdiro yang kali ini menyampaikan materi perjalanan Ibadah Haji tahun 2018 / 1439 H.

“Banyak kemudahan dan peningkatan pelayanan haji, juga dari segi fasilitas lebih baik dari tahun sebelumnya. Contohnya adalah hotel lebih baik, layanan makan yang lebih banyak dan lain-lainnya,” sambungnya.

Hal ini sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Kementerian Agama RI dalam hal penyelenggaraan Ibadah Haji. Ada 3 poin Kemenag RI dalam tugas utama penyelenggaraan ibadah haji yaitu Pembinaan, Pelayanan dan Perlindungan.

Terkait pembinaan berhubungan dengan manasik haji dan kesehatan haji. Diharap dengan pembinaan ini calon haji bisa mandiri, sempurna dan lebih khusus. Pembinaan menjadi priotas utama mulai dari tanah air sampai jamaah haji pulang kembali ke tanah air. Adapun perlindungan juga menjadi prioritas, dengan melibatkan unsur kepolisian dan petugas yang tersebar di daerah rawan di tanah suci.

“Indeks pelayanan haji yang diserahkan penilainnya kepada lembaga independen dengan semakin tahun semakin meningkat, diharapkan dapat memberikan rasa tenang, nyaman dan  aman,” ungkap Masdiro.

Kakankemenag berharap, dengan kondisi jamaah diwilayah lain yang banyak perbedaan dan keterbatasan, dengan banyaknya jamaah bisa menjadikan calhaj sabar, saling menghargai,  kebersamaan, menjaga dari perbuatan yang merusak ibadah. “..dan ini termasuk pembelajaran menjadi orang mukhsin,” jelasnya.

Manasik biasanya sudah dilakukan secara bertahap oleh calhaj pada penyelenggara kelompok manasik haji diluar Kementerian Agama, dan umumnya peserta manasik sudah menerima materi dan prakteknya.

“Oleh karena manasik haji yang digelar Kementerian Agama bisa sebagai penguat dan juga pengingat, karena dimungkinkan dengan kebanyakan yang lanjut bisa lupa ataupun belum paham,” kata Masdiro kembali.

“Semoga jamaah utuh dari awal sampai pulang, sehat semua dan bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan tertib, sempurna, mandiri dan bisa menjadi haji yg mabrur,” doa Kakankemenag yang di amini oleh seluruh peserta manasik. (Nangim/Sua)