HAPSAK Sarana Tanamkan Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mohon setiap statemen/ pernyataan dari narasumber sebelumnya diawali dengan narasi pengungkit baru kemudian dikuatkan dengan statemen/ pernyataan sehingga berita nampak aktual. Silahkan mengikuti pola-pola berita yg sudah publish baik di website kemenag pusat maupun provinsi.

===============================================================================================================  yth PIC kanwil, sudah saya edit, mohon koreksi! terima kasih

Semarang – Dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila, MIN Kota Semarang menyelenggarakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila bertempat di Lapangan Utama MIN Kota Semarang diikuti oleh siswa, guru, dan pegawai.

Urusan Kesiswaan MIN Kota Semarang selaku pembina upacara memberikan penjelasan singkat mengenai Sejarah G 30 S PKI. Gunawi mengatakan “Sudah 45 tahun revolusi berdarah tanggal 30 September 1965 yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Kudeta berdarah yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) ini menelan enam Jenderal TNI AD dan dua Perwira”.

Tujuan kudeta tersebut adalah merebut pemerintahan yang sah dan mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme-sosialisme. Tetapi Allah SWT berkehendak lain, sehingga revolusi berdarah ini mengalami kegagalan dan Pancasila masih tegak kuat menjadi dasar negara dan dasar sumber hukum bangsa Indonesia, tambahnya.

Pada akhir amanatnya, Gunawi mengajak kepada seluruh siswa untuk menundukkan kepala sejenak mendoakan korban gempa bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala. “Mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar untuk masa depan mereka menjadi lebih baik” ujarnya mengutip doa yang disampaikan Ma’ruf Amin.

Sementara itu Kepala MIN Kota Semarang, pada kesempatan yang sama mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. Subiyono mengucapkan terima kasih kepada segenap bapak ibu guru dan siswa yang telah dengan sungguh-sungguh melaksanakan upacara dengan tertib dan hikmat. Terlebih kepada PASBAR sebagai petugas upacara yang baru tampil perdana. Semoga anak didik kita kelak menjadi generasi bangsa yang mempunyai wawasan kebangsaan dan nasionalisme supaya tidak terjebak pada tindakan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan seperti PKI, harapnya. (sby-ch/gt)