Studi Banding Kemenag Kota Semarang Bersama Dewan Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kepala Kantor Kemenag bersama Dewan Pendidikan Kota Semarang mengadakan studi banding selama 2 hari di Surabaya (9-11/9) yang diikuti oleh 20 orang. Rombongan dipimpin oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang, Prof. Dr. H. Rasdi Ekosiswoyo, MSc. dengan didampingi bidang-bidang SMA, SMK, MA, SMP, MTs, SD, MI dan PNF.

Pada hari pertama , rombongan langsung menuju ke Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya diterima langsung oleh Dr. Ikhsan, SPsi, MM selaku Kadinas. Pimpinan rombongan Prof. Rasdi menyampaikan maksud dan tujuannya. Beliau dengan penuh antusias menyatakan, “Kami serombongan datang ke Surabaya dengan maksud ingin mengetahui tentang pengelolaan pendidikan di Kota Surabaya ini dengan harapan akan dapat menyerap berbagai usaha yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan demi untuk peningkatan pendidikan di Kota Semarang”. Dijelaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya bahwa kondisi pendidikan serta berbagai upaya yang telah dilakukannya menunjukan kemajuan yang signifikan dalam pengelolaan pendidikan di kotanya.

 

Pada hari kedua, Drs. H. Muh. Habib, MM (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang) dengan didampingi oleh Sri Mulyati, MPd (anggota Dewan Pendidikan Kota Semarang Bidang MA) mengadakan kunjungan ke MAN Surabaya dan diterima oleh Kepala MAN, Drs. H. Fathorrahman, MPd. Dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang menyatakan, bahwa “Kedatangan kami ke MAN Surabaya ingin mengetahui pengelolaan MAN Surabaya dengan harapan akan dapat mengambil manfaat dari nilai plus untuk dapat kami contoh dan kami praktekkan di madrasah-madarasah Aliyah di Kota Semarang”.

 

Selanjutnya Kepala MAN Surabaya, memberikan ilustrasi bahwa: Kota Surabaya yang wilayahnya cukup luas, namun hanya ada satu MAN, padahal animo masyarakat untuk memasukkan anaknya ke MAN cukup besar. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah pendaftar dari tahun ke tahun. Pada tahun pelajaran 2018/2019, dari jumlah pendaftar 830 orang, yang diterima hanya 400 orang.” Menurutnya, antusias masyarakat, antara lain karena di MAN Surabaya dibuka Kelas Unggulan dan Kelas Akselarasi. Di samping itu, dalam menjalin komunikasi layanan terhadap orang tua “setiap wali kelas diharuskan mempunyai WA Group dengan orang tua (wali) peserta didik di kelasnya. Demikian juga Guru Bimbingan dan Konseling sehingga memudahkan orang tua peserta didik untuk berkomunikasi terkait dengan perkembangan anaknya di Madrasah, apalagi waktu pembelajaran dimulai dari pukul 06.30 sampai dengan pukul 16.00, tambahnya. (sri moel-hmf)